Potensi Akan Melimpahnya Pasokan Buat Harga Minyak Terkoreksi

0
153
Berita Komoditas Minyak

JAVAFX – Potensi akan melimpahnya pasokan buat harga minyak terkoreksi pada perdagangan minyak siang hari jelang sore ini di mana potensi pertemuan Trump dengan Putin juga menjadi momentum penting bagi harga minyak dunia.

Seperti kita ketahui bahwa Presiden Trump berkeluh kesah terhadap harga minyak yang meninggi dan menuduh OPEC dan serta Rusia di balik semua itu. Trump menganjurkan OPEC untuk tidak menahan pasojan 1,8 juta bph, dan sejauh ini telah ada peningkatan produksi khususnya dari Arab Saudi.

Namun harga minyak tetap tinggi karena beberapa produsen minyak sedang bermasalah dalam hal produksinya. Seperti Libya, Venezuela, Kanada dan Norwegia, yang semuanya sedang turun produksinya. Belum lagi ancaman sanksi AS terhadap minyak Iran di mana semua negara didunia dilarang membeli minyak Iran jika tidak ingin mendapat sanksi.

Kondisi harga yang tinggi ini menimbulkan beberapa prasangka dan harapan dari AS yang kemungkinan besar akan melepaskan cadangan strategis nasionalnya dengan kemampuan sekitar 660 juta barel untuk segera dikeluarkan ke pasar, membuat investor khawatir bahwa pasokan minyak akan berkelebihan di masa mendatang.

Hal ini telah membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Agustus di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,47 atau 0,66% di level $70,54 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak September di pasar ICE Futures London untuk sementara melemah $0,47 atau 0,62% di harga $74,86 per barel.

Potensi dikeluarkannya cadangan minyak ini juga sepertinya menantikan perkembangan pertemuan antara Presiden Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di mana ada harapan kedua negara tersebut mencapai beberapa kesepakatan yang bersahabat khususnya dalam bidang energi di mana kekuatan minyak Rusia juga sangat berpengaruh ke Eropa.

Sedangkan kondisi perang dagang belum usai pula, di mana kondisi ini tidak bersahabat bagi harga minyak karena dapat dipastikan pertumbuhan ekonomi dunia akan menurun sehingga permintaan konsumsi minyak juga akan merendah, sedang OPEC sudah berusaha menaikkan pasokannya lagi.

Apalagi data pertumbuhan ekonomi China juga sedang menurun, seakan menambah beban ke harga minyak bahwa tingkat konsumsi China kemungkinan juga akan mengalami penurunan.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi