Pola Falling Wedge Sterling Tahan Penguatan Terhadap Dolar

0
123

Pound sterling seolah pasrah menerima data tenaga kerja terbaru Inggris yang lebih kuat dengan mengambil posisi bid beli ke area 1,2365, naik untuk hari ketiga berturut-turut, selama Selasa pagi dini hari di Eropa.

Dilaporkan, data Claimant Count Change Inggris untuk April turun di bawah perkiraan -38,8 ribu dan -46,9 ribu pada laporan sebelumnya menjadi -56,9 ribu. Penguatan sterling Juga didukung oleh Tingkat Pengangguran yang turun menjadi 3,7%, dibandingkan dengan konsensus pasar 3,8% dan data sebelumnya.

Angka ketenagakerjaan Inggris yang optimis melengkapi bias hawkish Gubernur Bank of England (BOE) Andrew Bailey baru-baru ini yang menyarankan kenaikan suku bunga yang lebih cepat oleh “Nyonya Tua”. Namun demikian, kondisi saat ini tampaknya telah diperhitungkan dan karenanya bullish GBPUSD kemungkinan akan menghadapi risiko katalis yang luas untuk kelanjutan arahnya.

Perlu dicatat bahwa minat terhadap aset berisiko kembali tumbuh bersamaan dengan dolar AS melemah guna mendukung kelanjutan penguatan kabel sebelumnya. Pemulihan sentimen pasar dapat dikaitkan dengan berita utama covid dari China sementara dolar AS menjadi korban beban data AS dan pidato the fed yang suram baru-baru ini.

Seakan semakin memperburuk suasana bagi dolar AS, saham berjangka dan imbal hasil obligasi AS yang mencatat kenaikan namun tidak untuk Indeks Dolar AS tetap terus tertekan.

Lebih lanjut, laporan penjualan ritel AS yang akan dirilis hari ini untuk April, diharapkan pada 0,7% berbanding 0,5% laporan sebelumnya, serta pidato dari Ketua Fed Jerome Powell, akan sangat penting untuk bullish GBPUSD karena pasar mengantisipasi dukungan berulang Powell atas kenaikan suku bunga 50 bps.

Selain itu, PM Inggris Boris Johnson juga siap merilis rincian tentang bagaimana Protokol Irlandia Utara (NIP) akan disesuaikan untuk tujuan “jaminan”, sesuai dengan tanggapan terbaru PM Inggris tersebut.

Sehingga, GBPUSD lebih rentan menghadapi hambatan untuk melanjutkan kenaikannya bahkan ketika reaksi langsung terhadap data Inggris tampak positif.