Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menyampaikan permintaan maaf pada Rabu usai sejumlah pejabat parlemen dari koalisinya mengunjungi kelab-kelab malam, meski pemerintah telah menyerukan agar masyarakat menghindari bepergian kecuali untuk urusan yang penting guna menekan penyebaran COVID-19.
Kabar ini menjadi gangguan lain bagi Suga, yang tingkat persetujuannya telah menurun akibat ketidakpuasan terkait upaya penanganan pandemi, yang disebut para kritikus terlalu lambat dan tidak konsisten.
“Saya sungguh meminta maaf karena ini terjadi di kala kami meminta orang-orang untuk tidak makan di luar selepas pukul 8 malam dan untuk menghindari bepergian yang tidak penting dan tidak mendesak,” kata Suga pada parlemen.
“Setiap anggota parlemen seharusnya mengambil sikap untuk mendapatkan pemahaman publik.” Bulan ini, Jepang mengeluarkan status darurat di Tokyo dan sejumlah area lain untuk meredam lonjakan drastis kasus COVID-19.