Setelah produksi awal yang lambat dan mengecewakan, beberapa eksekutif perusahaan farmasi Selasa menyatakan kepada Kongres, mereka telah menyelesaikan masalah produksi vaksin dan berharap cukup vaksin untuk mengimunisasi 300 juta warga di Amerika Serikat pada akhir Juli.
Pejabat Moderna dan Pfizer kepada Komite Energi dan Perdagangan menyampaikan telah meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan dan berada di jalur yang tepat terkait pengadaan dosis tambahan yang dibeli pemerintahan Biden pada awal Februari 2021.
Presiden Moderna Stephen Hoge dalam kesaksian tertulis menyampaikan perusahaan farmasi itu melipatgandakan pengiriman sejak akhir 2020 dan berharap menggandakannya lagi pada April mendatang menjadi 40 juta dosis per bulan.
Stephen menyatakan perusahaan berupaya dapat mengirimkan 100 juta dosis pada akhir Maret 2021.
Perusahaan itu mengalami kendala untuk memenuhi jadwal pengiriman karena kemacetan di pabrik pengisian botol vaksin.
Hoge menjelaskan Moderna sedang menambah pabrik lain untuk mempercepat produksi.
Dengan peningkatan kapasitas, Moderna mempercepat jadwal pengiriman 100 juta dosis berikutnya dari akhir Juni hingga akhir Mei 2021, dan 100 juta dosis lagi yang direncanakan akhir September menjadi akhir Juli mendatang.
Pfizer, perusahaan vaksin lainnya di Amerika Serikat, juga telah melakukan “investasi yang signifikan (pada vaksin COVID-19 perdana) di lokasi-lokasi manufaktur AS,” kata Kepala Pejabat Bisnis John Young dalam kesaksian tertulis.
Perusahaan itu menambahkan jalur-jalur produksi, menggandakan ukuran dan meningkatkan kumpulan unit produksi vaksin, dan mempercepat uji laboratorium, Young menambahkan lebih lanjut.
Dengan demikian, Pfizer berharap dapat menyediakan 13 juta dosis per minggu pada pertengahan Maret 2021, naik dari empat menjadi lima juta pada awal Februari lalu.
“Karena kebutuhan mendesak untuk memvaksinasi lebih banyak masyarakat, kami telah meningkatkan produksi vaksin itu,” kata Young lebih jauh.
Perusahaan farmasi itu menaikkan target produksi globalnya tahun 2021 dari 1,2 miliar dosis menjadi 2 miliar.
Pfizer juga sepakat untuk memberikan 40 juta dosis untuk COVAX, sebuah prakarsa global pengiriman vaksin secara adil ke negara-negara terlepas dari tingkat pendapatan masing-masing negara.
Moderna belum memberikan dosis pada COVAX.