JAVAFX – Berita ekonomi yang dirilis pada hari Selasa(15/8/2017),
Anggota kebijakan Bank Sentral Australia tengah mengkaji data inflasi kuartal dua tahun ini, dimana RBA melihat pertumbuhan yang sejalan dengan perkiraan bank.
RBA merasa optimis jikalau pada akhir tahun ini pertumbuhan inflasi akan dekat dengan target bank sebesar 2.0%.
Faktor utama yang memicu kenaikan inflasi ini telah didukung naiknya harga tembakau dan utilitas di bulan Juni.
Sedangkan pertumbuhan inflasi di sektor jasa masih tergolong rendah, namun kenaikan harga telah terjadi sejak tahun 2016 lalu.
Selanjutnya, pertumbuhan inflasi di area konstruksi Australia juga tengah memperlihatkan kenaikan di seluruh wilayah.
Di sisi lain, kekhawatiran atas pertumbuhan harga barang tahan lama Australia muncul ketika data memperlihatkan adanya penurunan dalam setahun terakhir.
Pelemahan serupa pada pertumbuhan inflasi juga telah menghampiri sektor pangan diluar kategori buah dan sayur, yang mana harga berjalan pada level rendah dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, data yang tersedia meliputi aktifitas ekonomi juga menunjukkan bahwa pertumbuhan domestik bruto telah mengalami peningkatan di kuartal dua tahun ini.
Hasil pertumbuhan diperkirakan akan mampu mencapai 3.0% di akhir tahun 2018 dan 2019.
Data terkini juga telah mengindikasikan pertumbuhan tingkat konsumsi pada kuartal akhir Juni ini.
Peningkatan angka penjualan ritel yang kuat di bulan April dan Mei secara keseluruhan telah membangkitkan gairah tingkat belanja.
Dengan demikian, terkait hubungannya dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik Australia, para anggota pejabat bank sentral memutuskan untuk tidak merubah pandangan mereka untuk tiga bulan ke depan.
Sumber berita : rba.gov.au
Sumber gambar : livemint (.com)
