Ekonomi Inggris tumbuh hanya 0,4% di bulan Oktober 2020 karena laju pemulihan terus melambat.
Ekonomi Inggris masih jauh di bawah ukuran sebelum pandemi, demikian laporan dari Kantor Statistis Nasional (ONS). Inggris telah pulih dari rekor kemerosotan awal tahun ini yang disebabkan oleh penguncian virus korona gelombang pertama. Tetapi output diperkirakan akan menyusut lagi pada November setelah penutupan kedua Inggris memaksa perusahaan untuk tutup.
ONS mengatakan ada beberapa area pertumbuhan selama Oktober tetapi ekonomi Inggris “masih tetap sekitar 8% di bawah puncak pra-pandemi”.
“Output layanan publik meningkat, sementara manufaktur mobil terus pulih dan ritel kembali tumbuh dengan kuat,” kata deputi ahli statistik nasional ONS, Jonathan Athow.
“Namun, pemberlakuan kembali beberapa pembatasan membuat pertumbuhan layanan terpukul, dengan penurunan besar dalam hal perhotelan, yang berarti ekonomi secara keseluruhan tumbuh hanya sedikit.”
Oktober adalah bulan keenam pertumbuhan berturut-turut untuk Inggris setelah penurunan tajam yang terlihat awal tahun ini di tengah penguncian pertama.
Tingkat pengangguran Inggris terus melonjak
Perekonomian awalnya pulih pada tingkat rekor, dan tumbuh 10,2% antara Agustus dan Oktober dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya. Namun pertumbuhan mulai melambat dan ekonomi tetap rapuh, dengan pengangguran yang terus meningkat.
Sebelum penguncian Inggris pada November, semakin banyak wilayah yang tunduk pada pembatasan virus korona yang lebih ketat – situasi yang kemungkinan akan bertahan hingga tahun baru.
Suren Thiru, kepala ekonomi di Kamar Dagang Inggris, mengatakan perusahaan perhotelan, yang paling terpapar pada pembatasan baru, telah menderita “sangat parah”.
Laporan data ekonomi dari ONS Kamis sore ini menambah sentiment yang negative untuk mata uang poundsterling (GBP) yang juga tertekan oleh belum adanya kesepakatan perdagangan Brexit dengan Uni Eropa dengan waktu tenggang semakin dekat.
