JAVAFX – Pertumbuhan ekonomi China mengalami penurunan pada kuartal keempat tahun 2018 dibanding periode sebelumnya. Produk domestik bruto (PDB) kuartal keempat (Q4) tumbuh pada laju paling lambat sejak krisis keuangan global, turun menjadi 6,4 persen dari 6,5 persen pada kuartal ketiga, data dari Biro Statistik Nasional. Angka tersebut juga sesuai dengan perkiraan para analis yang memprediksi ekonomi China juga mengalami perlambatan.
Pertumbuhan ekonomi China sedikit menurun pada kuartal keempat dari tahun sebelumnya seperti yang diharapkan, terbebani oleh investasi yang lemah dan kepercayaan konsumen yang goyah karena Washington mengalami tekanan perdagangan, menjadikan pertumbuhan 2018 yang terlemah dalam 28 tahun.
Tanda-tanda pendinginan lebih lanjut di Cina – yang telah menghasilkan hampir sepertiga dari pertumbuhan global dalam beberapa tahun terakhir – memicu kekhawatiran tentang risiko terhadap ekonomi dunia dan membebani laba untuk perusahaan mulai dari Apple (NASDAQ: AAPL) hingga produsen mobil besar. Aktivitas yang melemah dan tanda-tanda meningkatnya pengangguran menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk langkah-langkah dukungan ekonomi yang lebih saat Beijing bergulat dengan Amerika Serikat terkait sengketa perdagangan.
Analis JAVAFX
sumber : investing.com
