Persediaan Minyak AS Meningkat, Harga Minyak Tertekan

0
101

JAVAFX – Persediaan minyak AS meningkat, harga minyak tertekan pada perdagangan minyak siang hari jelang sore ini pasca laporan dari American Petroleum Institute tadi pagi.

API dalam laporan mingguannya sesaat sebelum rilis resmi versi pemerintah oleh EIA menyatakan bahwa persediaan minyak pemerintah AS kemungkinan besar akan mengalami kenaikan sekitar 833 ribu barel menjadi 433,7 juta barel pada pekan lalu. Kondisi ini tentu bukan cerita bagus bagi harga minyak karena kenaikan persediaan maka pemerintah AS akan mengurangi pembeliannya.

Hal ini telah membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Juli di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,35 atau 0,53% di level $66,01 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak Agustus di pasar ICE Futures London untuk sementara melemah $0,25 atau 0,33% di harga $75,63 per barel.

Sebelumnya harga minyak mengalami tekanannya setelah pekan lalu EIA menyatakan bahwa produksi minyak AS mengalami kenaikan dari 10,4 juta bph menjadi 10,8 juta bph.

Awal bulan Juni dilaporkan juga bahwa produksi minyak Rusia mengalami kenaikan menjadi 11,1 juta bph. Produksi minyak Rusia ini seakan mengikuti pergerakan produksi minyak AS yang pekan lalu naik lagi menjadi 10,8 juta bph, menurut EIA. Kenaikan produksi AS kemungkinan masih bisa terjadi setelah Baker Hughes akhir pekan lalu menyatakan bahwa jumlah kilang minyak AS yang aktif bertambah 1 menjadi 862 totalnya.

Namun kenaikan produksi AS dan Rusia ini diimbangi oleh naiknya permintaan dari China dan India. Menurut laporan Petroleum Planning and Analysis Cell menyatakan bahwa impor minyak China mengalami penurunan sekitar 9 juta bph dan impor India naik 3,4% di bulan lalu. Kondisi ini membuat harga minyak terus bertahan di area yang tinggi.

Sebelumnya harga minyak mengalami penguatannya setelah pasokan Venezuela yang akan mengecil, pasokan dari Iran juga akan berkurang banyak. Hal ini terjadi karena AS mundur dari kesepakatan nuklir 2016, di mana sudah dapat dipastikan bahwa Iran akan mengalami embargo dari AS kembali, berangsur-angsur harga minyak terkoreksi dari level tertinggi $80 per barel ke angka sekarang serta membuat spread harga kedua jenis minyak terus melebar hampir $14 per barelnya dan diperkirakan produksi minyak Iran akan menghilang sekitar 4% dari seluruh pasokan ke OPEC.

Kekurangan pasokan dari 2 anggotanya ini, membuat OPEC dan Rusia berjanji akan menormalkan kembali produksi minyaknya, di mana kesepakatan penambahan kuota tersebut menantikan OPEC meeting di 22 Juni ini.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,

Hubungi JAVAFX :

Phone / WhatsApp : 082116448874

Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Adhi Gunadhi