Pagi tadi Boris Johnson memberikan pernyataannya bahwa Partai Konservatif bisa mendapat kesepakatan dalam beberapa minggu lagi dan akan keluar dari Uni Eropa pada tanggal 31 Januari 2019. Dia mengatakan tidak tahu apa pilihan rivalnya dari Partai Buruh, Corbyn, apakah akan bertahan di Uni Eropa aataukah juga meninggalkan Uni Eropa. Beberapa minggu lagi tepatnya tanggal 12 Desember 2019, Inggris akan mengadakan Pemilu yang di percepat untuk memecah kebuntuan Brexit. Boris Johnson yakin menang berdasarkan hasil pooling untuk memenangkan opsi agar Inggris tetap keluar dari Uni Eropa pada tanggal 31 Januari 2019 dengan atau tanpa kesepakatan (No-Deal Brexit).
Akibat pernyataannya ini, para pelaku pasar sempat khawatir dengan adanya wacana No-Deal Brexit yang di canangkan oleh kandidat terkuat Pemilu saat ini, Boris Johnson sehingga GBPUSD melemah pagi tadi dari level 1.2930 ke level 1.2900. Setelah sempat tertahan, sore ini akhirnya GBPUSD kembali meneruskan pelemahannya dan di prediksi akan terus melemah menuju support dua di level 1.2875.
Secara teknikal, jika GBPUSD melewati level 1.2865 di bawah support dua, maka GBPUSD di prediksi akan terus melemah menuju level 1.2816 pada support tiga. Tapi jika GBPUSD tidak dapat turun menembus level 1.2865 maka GBPUSD di prediksi akan kembali naik menuju pivot di level 1.2935.