JAVAFX – Permintaan emas fisik masih merosot di hub utama Asia, meski harga bangkit kembali dalam minggu ini atas harapan bahwa pasar mungkin mulai pulih.
“Kami telah melihat pertanyaan datang … (dan) mengharapkan pengecer untuk melihat peningkatan dalam aktivitas dan permintaan ritel dalam dua minggu ke depan,” kata Brian Lan, atau dealer Singapura GoldSilver Central. Premi $ 0,80 per ons dibebankan pada harga patokan di Singapura, ia menambahkan.
Di Cina selaku konsumen emas paling wahid, harga didiskon $ 10 hingga $ 15, dibandingkan dengan $ 5- $ 10 per ons minggu lalu. Diskon telah turun tajam dari hingga $ 70 per ons dikutip pada bulan April.
“Permintaan emas China tampaknya rebound setelah mengalami lcokdown sejalan dengan diskon Shanghai yang ditingkatkan. Ini menunjukkan permintaan emas pasar yang sedang berkembang akan bergeser dari menjadi hambatan pada harga emas ke penarik saat kami bergerak ke 2H20, “kata Goldman Sachs.
Sementara di Hong Kong, harga premi emas sekitar $ 0,50- $ 1,50 per ounce. “Permintaan emas fisik cukup tinggi,” kata Joshua Rotbart, managing partner, J. Rotbart & Co di Hong Kong. “Sementara permintaan ritel telah terkendali, kami melihat semakin banyak investor dan keluarga yang ingin membeli emas dan logam mulia lainnya.”
Di India, permintaan tetap lemah, dengan harga perdagangan mendekati rekor tinggi di tengah tidak tersedianya angkutan umum di banyak bagian negara. “Sebagian besar toko perhiasan telah dibuka, tetapi permintaan eceran masih belum meningkat. Konsumen berjuang untuk mencerna kenaikan harga, ”kata dealer di Mumbai. Dealer menawarkan diskon hingga $ 13 per ons dari harga domestik resmi minggu ini, turun dari $ 20 minggu lalu. Harga domestik sudah termasuk pajak impor 12,5% dan pajak penjualan 3%.
Permintaan ritel kemungkinan tidak akan membaik sampai layanan angkutan umum seperti layanan kereta suburban di Mumbai beroperasi penuh, kata seorang dealer yang berbasis di Chennai.
Di Jepang, emas dijual dengan patokan ke premi $ 0,50.
