JAVAFX – Periode positif harga emas berlanjut jelang Fed meeting pada perdagangan Selasa kemarin dengan masih tampak ada sisi beli yang muncul di saat keinginan naiknya suku bunga the Fed masih muncul.
Pekan sebelumnya harga emas bergerak besar dan menguat berkat pergerakan mata uang global terhadap dolar AS dengan munculnya tarif baru dan berlanjut dengan aksi saling berbalas antara AS dengan China sehingga memunculkan aksi safe haven dolar sesaat. Namun rupanya perang tarif antara kedua negara adidaya tersebut akan berlangsung dalam tempo yang lama sehingga aksi menekan dolar kembali muncul dan membuat harga emas masih bisa membaik ditengah perang dagang yang memanas.
Emas akan selalu mengalami tekanan harga dan tekanan tersebut berupa perang dagang dan rencana kenaikan suku bunga the Fed yang makin menguat sehingga berhasil menahan emas untuk pulih harganya lebih besar. Sejak April hingga sekarang, harga emas sudah mengalami penurunan sebesar 12% yang juga dipengaruhi oleh kinerja dolar AS yang terus menguat, apalagi beberapa negara ketiga sedang bermasalah juga dengan hutang dolarnya sehingga upaya emas untuk bangkit terasa sangat sulit.
Namun awal pekan sepertinya merupakan titik balik bagi pergerakan emas di mana dalam sepekan sebelumnya harga emas selalu membaik. Ini karena tindakan saling berbalas ini diiringi dengan upaya mata uang China yaitu yuan untuk terus didevaluasi sehingga dolar AS berhasil mengalami sisi koreksinya. Kondisi ini dimanfaatkan emas untuk pulih harganya. Berbarengan dengan kondisi tersebut, ternyata investor mengambil inisiatif melepas dolarnya jelang Fed meeting pekan ini. Inilah yang membantu harga emas pulih sejenak di hari kemarin.
Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $1,10 atau 0,09% di level $1205,50 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak September di Comex ditutup menguat $0,15 atau 1,07% di level $14,50 per troy ounce.
Harapannya bahwa the Fed akan bersuara lebih dovish terhadap kinerja ekonomi AS karena khwatir dengan perang dagang, sehingga investor berani melepas kepemilikan dolarnya jelang the Fed menaikkan suku bunganya.
Berbeda dengan negara lain, kinerja ekonomi AS sebelumnya, memang kadang menunjukkan kinerja yang lebih bagus meski ada perang dagang sehingga ruang kenaikan suku bunga the Fed memang sulit untuk dibendung lagi. Emas sebagai salah satu instrumen investasi pertahanan nilai aset selama masa ketidakpastian ekonomi sempat gagal berfungsi dengan semestinya, karena investor beralih langsung dengan mencari aset berlatar belakang dolar AS yang lebih menjanjikan.
Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street bisa ditutup negatif di mana bursa DowJones turun 0,26%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,12% di level 94,155 Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu FOMC Meeting atau penentuan suku bunga bank sentral AS.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi