Peringatan Direktur FBI Soal Disinformasi Rusia Timbulkan Kemarahan Trump

0
52

Direktur FBI Christopher Wray, Kamis (17/9), memperingatkan para legislator bahwa Rusia tidak akan menyerah dalam upayanya mempengaruhi hasil pemilihan presiden AS November mendatang dengan cara berusaha merugikan kubu kampanye kandidat partai Demokrat dan mantan wakil presiden Joe Biden.

Kesaksian ini tampaknya tidak diterima baik oleh Presiden Donald Trump.

Wray, yang memberi kesaksian di Komite Keamanan Dalam Negeri di DPR, menyebut operasi pengaruh Kremlin itu “sangat, sangat aktif” di media sosial, di media milik pemerintah Rusia dan melalui berbagai proksi.

Tujuan operasi ini adalah “terutama untuk mencemarkan Wakil Presiden Biden dan apa yang dianggap Rusia sebagai suatu bentuk anti- Rusia,” ujarnya.

Penilaian publik oleh Wray mengenai meningkatnya operasi Rusia ini merupakan yang pertama disampaikannya sejak kampanye dalam pemilihan presiden AS memasuki tahap akhirnya.

Ini juga sejalan dengan penilaian publik yang jarang disampaikan oleh pejabat kontraintelijen tertinggi AS, William Evanina, pada awal Agustus lalu.

Namun Evanina juga memperingatkan bahwa para pelaku yang terkait dengan Rusia “sedang berupaya mendorong” pencalonan Trump, hal yang tidak dikemukakan Wray ketika ditanya mengenai campur tangan Rusia.

Trump, yang dikenal sering mengomentari para pejabat intelijen dan penegak hukum di media sosial, menanggapinya Kamis malam.

“Tetapi Chris, Anda tidak melihat ada aktivitas dari China, meskipun ancamannya JAUH lebih besar daripada Rusia, Rusia, Rusia,” cuit Trump yang menyebut direktur FBI itu dengan nama depannya.

Ia menambahkan bahwa kedua negara itu dan pihak-pihak lainnya akan dapat mencampuri pemilihan 2020 melalui penipuan surat suara dan kemudian meminta direktur FBI itu agar menyelidikinya.

Terlepas dari tuduhan Trump mengenai surat suara melalui pos itu, yang telah berulang kali dilontarkannya, direktur FBI memberitahu para legislator beberapa jam sebelumnya bahwa kekhawatiran mengenai itu tidak berdasar.

“Kami belum melihat, hingga kini, suatu upaya penipuan nasional terpadu dalam suatu pemilihan penting,” kata Wray, menyuarakan kembali jaminan yang diberikan para pejabat penegak hukum dan intelijen senior AS yang berbicara kepada wartawan dengan syarat anonim bulan lalu.

Wray malah menyatakan kekhawatirannya berpusat pada serbuan disinformasi dari Rusia dan pihak-pihak lain yang menarget para pemilih AS.

Ia mengaku khawatir serbuan itu lambat laun menyebabkan kurangnya kepercayaan terhadap sistem pemilu dan demokrasi di kalangan pemilih Amerika.