Perdagangan Bergejolak, Harga Minyak Mampu Naik

0
86
A jack-up rig performs work-over operations on a gas well

JAVAFX – Harga minyak mengakhiri perdagangan minggu kemarin yang penuh gejolak dengan kenaikan setelah Arab Saudi dan Rusia menegaskan kembali komitmen mereka untuk mencegah kelebihan pasokan global. Disisi lain, dorongan kenaikan juga didapatkan dari pernyataan Presiden AS Donald Trump akan adanya kemajuan dalam perundingan dengan Meksiko. Harga minyak mentah AS di bursa berjangka New York naik 2,7% pada hari Jumat (07/06/2019), hanya dua hari setelah menabrak wilayah pasar bearish.

Dalam sebuah konferensi di St. Petersburg, Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih mengatakan dia yakin OPEC dan para mitranya akan memperpanjang pembatasan produksi hingga paruh kedua tahun ini. Sejawatnya dari Rusia, Alexander Novak, mengatakan kedua negara telah sepakat untuk mengambil tindakan terkoordinasi.

Pasar menilai apa yang kedua pihak nyatakan sebagai sebuah pesan yang jelas bahwa pembatasan produksi OPEC  dengan non-OPEC akan dilanjutkan. Hal ini tentu menjadi bentuk dukungan kepada  harga minyak untuk menguat di masa mendatang.

Dalam perdagangan sebelumnya, harga minyak mentah di bursa berjangka AS turun di bawah $ 51 per barel pada hari Rabu. Ini merupakan harga penyelesaian yang lebih dari 20% sejak akhir April karena beberapa perselisihan perdagangan Pemerintahan Trump meningkat. Namun harga menguat selama dua hari terakhir karena para pejabat AS bernegosiasi dengan Meksiko, sehingga membantu minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menghindari penurunan mingguan ketiga beruntun.

Trump dalam sebuah cuitan di hari Jumat mengatakan bahwa ada “peluang bagus” AS akan mencapai kesepakatan menghindari tarif baru di Meksiko sebelum batas waktu Senin. Data dari penyedia jasa ladang minyak Baker Hughes juga menunjukkan penjelajah Amerika memangkas aktivitas rig pengeboran ke level terendah 15 bulan minggu ini.

West Texas Intermediate untuk penyelesaian Juli ditutup $ 1,40 lebih tinggi pada $ 53,99 per barel di New York Mercantile Exchange dan naik 1% untuk minggu ini. Sementara dalam perdagangan minyak mentah Brent untuk penyelesaian Agustus naik $ 1,62 menjadi $ 63,29 per barel di ICE London tetapi masih turun 1,9% minggu ini. Benchmark global ini diperdagangkan pada premi $ 9,13 untuk WTI untuk bulan yang sama.

Dengan krisis geopolitik yang melimpah, volatilitas WTI selama 30 hari telah meningkat ke level tertinggi dalam empat bulan. Ada banyak ketidakpastian, sulit untuk menyerukan keberlanjutan dari langkah apa pun, dimana  dengan mudah didapati perubahan dari keadaan surplus ke defisit dalam periode waktu yang tidak terlalu lama.(WK)