JAVAFX – Perang tarif masih halangi penguatan harga emas pada perdagangan siang hingga sore hari, naamun harga emas masih bisa bertahan di atas level $1200 per troy ounce pada siang ini lagi.
Sisi beli emas yang besar memang sempat muncul pada perdagangan di saat Presiden Trump mengeluarkan kritiknya terhadap kebijakan suku bunga the Fed yang sering menaikkan suku bunganya sehingga mata uang AS terus menguat dan membuat China sering memanfaatkan peluang perdagangannya dengan mengambil kesempatan dengan melakukan manipulasi pergerakan mata uang yuannya. Kritik Trump telah berhasil membuat harga emas kembali ke atas level psikologisnya $1200 per troy ounce kembali.
Dan kritik Trump tersebut disetujui juga oleh ketua the Fed Jerome Powell yang juga berkata bahwa pasar harus diyakinkan dengan kenyataan bahwa bank sentral AS harus lebih berhati-hati jika ingin menaikkan suku bunganya lagi supaya dolar AS tidak menguat terlalu cepat. Momentum saat itu memang masih membuat pasar yakin bahwa harga emas masih bisa naik lagi hingga saat ini, meskipun ada perang tarif yang belum usai.
Dan periode positif harga emas belum muncul juga karena beberapa klausul dagang Kanada telah ditolak AS sehingga NAFTA kemungkinan besar tidak mengikutsertakan Kanada karena sulitnya menemukan kata sepakat. Sebelumnya pasar gundah gulana karena di saat Kanada berunding dengan AS, pihak China juga sudah mendekati AS lagi untuk menyelesaikan masalah tarif mereka. Sepertinya pasar mengendus Trump akan memberikan tarif baru kepada China di akhir pekan nanti. Namun harga emas masih berhasil berada di ruang belinya mengingat akan melihat pasar keuangan AS yang akan libur hari ini.
Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,90 atau 0,07% di level $1205,80 per troy ounce. Dan harga perak juga masih bergerak negatif pada siang ini, dengan sebagai bentuk aksi jual lanjutanyang terjadi pasca pelemahan yang terjadi sebelumnya
Emas berhasil di ruang beli cukup besar pekan ini juga muncul karena komentar Presiden Trump yang tidak ingin suku bunga the Fed naik terus. Trump menganggap bahwa China memanfaatkan manipulasi mata uangnya ketika the Fed menaikkan auku bunganya. Trump berharap kepada Jerome Powell untuk membantunya dalam memperbaiki kinerja ekonomi AS, namun berharap juga suku bunga tidak naik juga. Dan Powell pun setuju dengan kritik Trump tersebu sehingga harga emas bisa pulih lagi.
Namun data pertumbuhan ekonomi AS di kuartal terkahir menunjukkan angka terbaik dalam 4 tahun terakhir, mengisyaratkan bahwa ruang kenaikan suku bunga the Fed memang masih terbuka lebar. Kondisi ini tentu bukan cerita bagus bagi harga emas apalagi kinerja ekonomi China akan terkoreksi akibat dari perang dagang. Dan inflasi AS juga naik lagi.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi