Perang Dagang; Trump Kembali Kenakan Tarif Baja Brasil dan Argentina

0
85
WASHINGTON, DC - MARCH 01: U.S. President Donald Trump participates in a meeting with leaders of the steel industry at the White House March 1, 2018 in Washington, DC. Trump announced planned tariffs on imported steel and aluminum during the meeting, with details to be released at a later date. (Photo by Win McNamee/Getty Images)

JAVAFX – Presiden Donald Trump pada hari Senin (02/12/2019) mencuitkan pesan bahwa ia kembali mengenakan tarif pada komoditas baja asal Brasil dan Argentina disaat mendekati tenggat waktu untuk mengenakan lebih banyak pungutan pada produk Cina.

“Brasil dan Argentina telah memimpin devaluasi besar-besaran mata uang mereka. yang tidak baik untuk petani kita. Oleh karena itu, segera efektif, saya akan mengembalikan Tarif pada semua Baja & Aluminium yang dikirim ke AS dari negara-negara tersebut, ”kata Trump.

Brasil dan Argentina sama-sama menerima pembebasan dari tarif baja 25% dan tarif aluminium 10% pada Mei 2018. “Saya memberi mereka terobosan besar pada tarif, tetapi sekarang saya mengambil jeda itu karena sangat tidak adil bagi produsen kami dan sangat tidak adil bagi petani kami,” kata Trump kepada wartawan.

Mata uang kedua negara ini semakin terpukul terhadap Dolar AS. Lira Brazil turun 8% tahun ini, dan peso Argentina telah jatuh 37% karena ekonomi negara itu telah lebih dulu meledak.

Analis di ING mengatakan itu adalah kekuatan pasar, dan bukan pemerintah Brasil atau Argentina, yang bertanggung jawab atas penurunan mata uang. “Argentina, misalnya, sedang menghadapi masalah utang lain, yang telah menakuti investor internasional. Di Brasil, bank sentral sebenarnya telah melakukan intervensi untuk memerangi depresiasi yang sebenarnya, “kata analis ING dalam sebuah catatan kepada para investor.

Langkah Trump pada tarif baja dilakukan ketika AS dan China mengalami kesulitan menyelesaikan apa yang disebut kesepakatan perdagangan fase satu. China telah menyerukan penghapusan tarif AS untuk barang-barang Cina, karena batas waktu 15 Desember untuk tambahan tarif 15% untuk produk ditetapkan untuk pengenaan.

Trump, seperti yang telah dia lakukan sebelumnya, juga menyerukan The Fed untuk memangkas suku bunga untuk melemahkan dolar. The Fed telah memangkas suku bunga tiga kali pada 2019.

Bursa saham berjangka AS bergerak dari level tertingginya hari ini bersama dengan Indek bursa saham Eropa setelah Presiden Trump mencuitkan pesannya. Bursa saham A.S. jatuh pada hari Senin, terpukul oleh berita tarif serta survei manufaktur menurun pada bulan November. Indek Dow Jones naik sekitar 14% sejak 1 Maret 2018, sementara S&P 500 naik sekitar 17% di atas periode yang sama. (WK)