JAVAFX – Pasar keuangan global terus meronta-ronta dengan kekhawatiran perang melambat yang diakibatkan perdagangan menjadi lama. Kekhawatiran ini membuat harga emas makin bersinar.
Secara sekilas, melihat pemberitaan global setiap hari menunjukkan lebih banyak alasan mengapa pedagang ingin memiliki emas daripada tidak. Sentimen ini akan terus berlanjut, terutama jika China mengasumsikan seseorang yang baru akan duduk di Gedung Putih pada akhir 2020 – asumsi yang sangat berbahaya.
Sebelumnya, emas memang layu dengan kekuatan gelap perdagangan dunia awal tahun ini, tetapi kembali dalam jalur kenaikan secara multi-bulan yang tertunda sangat mengesankan. Harga Emas mencapai level tertinggi dalam enam tahun, naik lebih dari 1% menjadi USD1, 512,50 per troy ons karena masalah geopolitik di Argentina mendorong aset safe-haven makin bersinar.
Emas diyakini akan terus mengkonsolidasikan dengan baik keuntungan multi-hari baru-baru ini antara $ 1.500 – $1.510 per troy ons. Dengan gambaran teknis yang terlihat kuat dan tidak ada peluang nyata dari pandangan geopolitik yang tiba-tiba berputar untuk berbagi mainan, emas harus terus menemukan banyak dukungan pada penurunan.
Dolar AS sendiri beragam dalam menyikapi ini, tetapi emas terus berlayar lebih tinggi, didorong oleh angin perdagangan safe-haven yang kencang. Sementara bursa saham AS menanggung beban mabuk pada hari data yang lambat, dimana Indek Dow Jones jatuh 1,50% dan NASDAQ dan S&P 500 keduanya turun 1,20%.
Greenback ditutup beragam, jatuh terhadap EUR, GBP dan JPY sambil menguat terhadap mata uang negara-negara berkembang serta AUD dan NZD. Dampak dari keruntuhan ARG akan terbatas dengan mata uang regional di Asia yang jauh lebih fokus pada kisah pertumbuhan global. Yang mengatakan, mata uang regional termasuk AUD dan NZD kemungkinan akan terus diperdagangkan berat sebagai setara Cina beta tinggi, terutama setelah kinerja semalam Wall Street.
Sementara indeks Wall Street yang kendur dan kurangnya data lokal hari ini, pasar saham regional kemungkinan akan memulai hari di zona merah dan bertahan di sana kecuali kita mendapatkan tajuk mengejutkan yang mengejutkan dari bidang kiri.
Pada perdagangan minyak mentah, Brent dan WTI bertahan stabil, mengkonsolidasikan diri dalam pola pergerakan kucing mati yang bangkit setelah aksi jual beli perdagangan pekan lalu. Brent saat ini diperdagangkan pada USD58,50 per barel dan WTI pada USD54,75 per barel, dengan perdagangan regional diperkirakan akan tetap lemah karena pasar fokus pada politik dan ekuitas. (WK)