JAVAFX – Perkembangan terbaru perang dagang semakin memanas setelah China meluncurkan aksi balasan dengan menaikan tarif bea masuk produk dari AS pada 1 Juni mendatang. Beijing mengatakan pihaknya akan menaikan tarif baru terhadap berbagai produk impor dari AS senilai $60 miliar dari 5-10% menjadi 25% yang akan efektif pada 1 Juni.
Aksi balasan tersebut diambil untuk merespon kenaikan tarif bea masuk produk China ke AS yang mulai diterapkan oleh Presiden Trump pada Jumat (10/5/2019) yang lalu. Bahkan hal itu diambil disaat perwakilan kedua negara sedang mengadakan perundingan untuk mencari kesepakatan.
Atas aksi balasan China, Trup merespon bahwa negeranya justru dalam posisi tawar yang baik. Hal tersebut juga menunjukan ‘langkah yang sangat positif’ dalam negosiasi dagang yang sedang berlangsung.
Memanasnya tensi perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia ini membuat para investor di pasar finansial merasa cemas. Banyak investor yang mengalihkan resiko ke asset aman seperti mata uang JPY, CHF dan juga komoditas seperti Emas/Gold. Harga emas pada Senin disesi New York diperdagangkan naik mendekati $1300 dan berlanjut pada sesi Asia Selasa pagi tadi, harga emas terus menguat kelevel $1303 per troy onz.
Analis JAVAFX