JAVAFX – Perang dagang masih akan hambat harga emas pada perdagangan hari ini di mana potensi munculnya aksi jual kembali masih memang diperkuat dengan melihat pergerakan mata uang AS yang masih bisa menekannya.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback berhasil memberikan tekanannya kepada emas, sehingga hal ini masih membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $9,70 atau 0,80% di level $1198,50 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, emas mengalami kenaikan sebesar 0,2%.
Seperti kita ketahui bahwa pada perdagangan sebelumnya, harga emas kirang berhasil memanfaatkan momentumnya dnegan untuk menciptakan dorongan jualnya, dan gagal untuk bisa bertahan di atas level psikologis $1200 per troy ounce. Secara umum, harga emas masih sulit naik dimana ruang jual sudah mulai muncul kembali seiring dengan masih khawatirnya the Fed dengan perang dagang.
Harga emas sempat melemah di mana pelemahan emas dipicu oleh penguatan greenback akibat data nonfarm payroll yang naik tajam sehingga pasar menyikapi bahwa kenaikan suku bunga the Fed akan makin mudah dilakukan dalam waktu dekat. Namun sayangnya tidak ada progres lanjutan dari proses perundingan Beijing tersebut, membuat keinginan beli emas juga menghilang kembali. Bahkan Trump menyiapkan tarif baru bagi $200 milyar produk asal China untuk dikenai tarif 10% di awal pekan ini.
Sebetulnya penguatan harga emas juga tidak bisa berlangsung lama dan besar karena pengaruh akan naiknya suku bunga the Fed serta perang dagang membuat kondisi tersebut terbatas. Pemberi ruang penurunan harga emas juga masih bisa muncul lagi karena keinginan kenaikan suku bunga the Fed sulit untuk dibendung jika data ekonomi AS membaik.
Seperti beberapa hari lalu data manufaktur dan tenaga kerja AS ternyata dilaporkan mengalami kenaikan begitu juga data pertumbuhan ekonominya, semakin mendukung keinginan akan naiknya suku bunga the Fed bulan ini. Muncul isyarat kuat terhadap jalan penurunan emas lebih besar yaitu sinyal bahwa The Fed menekankan bahwa kinerja ekonomi AS terasa lebih kuat daripada sebelumnya dan diperkirakan ruang kenaikan suku bunga bisa dilakukan pada rapat selanjutnya.
Prosesi perang dagang ini memang akan selalu memunculkan aksi safe haven dolar, sehingga sulit bagi emas untuk melakukan perbaikannya. Harapannya adalah keinginan Trump sendiri yang tidak mau dolar AS menguat lebih besar, sehingga dibutuhkan verbal intervensi baru diluar rencana perang tarif.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi