JAVAFX – Perang dagang geser dominasi dolar AS pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana arah pergerakan ini sebagai bentuk aksi kekhawatiran investor dengan melihat perang dagang yang masih belum reda kondisinya.
Secara umum dolar AS masih bergerak mengalami tekanannya dari mata uang Inggris, dan sejauh ini juga GBPUSD untuk sementara sedang berada di level 1.3287 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.3276. USDJPY untuk sementara berada di level 109,44 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 109,74. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7411 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7413.
Pound dan mata uang utama dunia lainnya termasuk yen, memang masih bergerak dengan sisi penguatannya kepada dolar AS di mana ini terbentuk akibat dari situasi perang dagang yang terus memanas sejak akhir pekan lalu hingga sekarang dan sepertinya masih belum menunjukkan tanda-tanda yang belum reda.
Presiden Trump telah mengeluarkan kebijakan proteksi bagi produk-produk yang ingin masuk ke AS, baik dari China, Kanada, Meksiko dan Uni Eropa. Bahkan Komisi Uni Eropa mulai akhir pekan ini juga mulai memberlakukan kebijakan tarif juga terhadap produk-produk asal AS yang masuk ke wilayah Uni Eropa. Dan Presiden Trump pun mengancam Uni Eropa dengan tarif 20% bagi produk otomotif asal Uni Eropa tersebut. Beberapa perusahaan di AS akan segera merelokasi produksinya demi menghindari tarif tersebut, sehingga membuat indeks dolar dalam tekanan.
China sendiri akan menerapkan penggunaan tarif bagi produk-produk asal AS seperti produk pesawat, otomotif dan energi serta barang-barang pertanian dan peternakan sebagai bentuk balasan. Sejauh ini, nilai yang diterapkan memang belum ada rilis dari pemerintah China sendiri, namun bank sentral China, PBOC, sudah siap dengan paket bantuan ekonomi senilai $31 milyar untuk antisipasi turunnya daya beli konsumen China akibat dari perang dagang tersebut.
Dampak dari penggunaan tarif ini memang terus menjadi polemik di pasar uang dunia, namun menurut perkiraan lembaga ekonomi dunia bahwa akan ada beberapa kebijakan moneter dunia yang pasti harus berubah akibat perang dagang tersebut dalam jangka waktu pendek ini. Jerome Powell sendiri mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga the Fed tidak akan ditunda lagi pada tahun ini karena sektor tenaga kerja AS yang masih ketat.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,
Hubungi JAVAFX :
Phone / WhatsApp : 082116448874
Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Adhi Gunadhi