Perang Dagang Bikin Dolar AS Lemas

0
122

JAVAFX – Perang dagang bikin dolar AS lemas pada perdagangan hari ini di mana potensi pelemahan dari mata uang AS ini masih bisa terjadi jika pengaruh perang dagang akan makin memanas.

Secara umum dolar AS kali ini bergerak mengalami tekanan tipis dari euro untuk sejenak dan sejauh ini EURUSD untuk sementara sedang berada di level 1.1656 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.1653. USDJPY untuk sementara berada di level 109,53 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 109.97. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7429 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7440.

Sebelumnya, nilai dolar AS memburuk setelah proses perang dagang memberikan arti bahwa beberapa petinggi bank sentral dunia khawatir akan menurunnya pertumbuhan ekonomi dunia dan mereka mengkhawatirkan ketidaksiapan dalam hal likuiditasnya. Senada dengan pernyataan IMF sebelumnya, kondisi perang dagang ini bisa menurunkan angka investasi pebisnis dunia, sehingga angka pertumbuhan dunia bisa menggagalkan proses recovery atau memulihkan kebijakan moneter yang ambruk akibat krisis 2008 lalu.

Berbeda kondisi dengan sebelumnya di saat indeks dolar menguat karena pemberian tarif bagi produk-produk ke dalam negeri AS bisa membuat kenaikan harga atau inflasi. Naiknya inflasi yang bisa terjadi karena perang dagang ini akan membuat ekonomi AS butuh kenaikan suku bunga agar the Fed dapat menahan gejolak harga yang terjadi. Akibatnya indeks dolar dari beberapa hari perdagangan terakhir terus menunjukkan eksistensinya sebagai mata uang utama dunia dan juga berfungsi sebagai mata uang safe haven pula seperti yen.

Yen sendiri sempat membaik, namun perlahan-lahan membaik meski Bank of Japan sendiri khawatir dengan perang dagang. Namun perselisihan dagang antara AS dengan China dan Uni Eropa yang terus memuncak, membuat investor mulai mencari aset-aset pengamannya.

Sebelumnya terhadap euro, dolar AS sempat menguat sejak pekan lalu atau sejak menyatakan bahwa bank sentral Uni Eropa bisa mulai mengurangi paket bantuan ekonomi senilai €2,25 trilyun pada akhir tahun ini. Pernyataan dari hasil ECB meeting tersebut dipertegas Mario Draghi sebelumnya bahwa bank sentralnya tidak akan tergesa-gesa melakukan kenaikan suku bunganya di tahun depan, sempat memberi arti bahwa euro diharapkan tidak terlalu cepat untuk menguat.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,

Hubungi JAVAFX :

Phone / WhatsApp : 082116448874

Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Adhi Gunadhi