Perang AS-Iran Batal, Kenaikan Oil Terhambat dan Bergerak stabil

0
99
Offshore oil and rig platform in sunrise on frozen sea.

Pada hari Kamis lalu, pasca penembakan Drone mata-mata AS di tembak jatuh oleh militer Iran, ketegangan antara Amerika dan Iran semakin memuncak. Amerika membantah bahwa drone itu terbang di wilayah Iran tapi terbang di wilayah internasional. Beberapa hari sebelumnya Amerika menuduh Iran telah menyerang dua kapal tanker dengan torpedo di Selat Hormuz yang merupakan jalur perdagangan minyak yang sibuk di daerah Timur Tengah. Akibat penembakan drone tersebut, perang antara Amerika dan Iran diprediksi akan terjadi sehingga Oil meningkat tajam pada Hari Kamis tersebut dari level 54.68 hingga level 57.94.

Namun saat ini ketegangan sedikit mereda sehingga laju kenaikan Oil pun tertahan. Amerika memutuskan untuk meningkatkan sangsi ekonomi kepada Iran ketimbang menyerang Iran saat ini karena pertimbangan bahwa akan terjadi korban jiwa yang banyak. Sangsi ekonomi terhadap Iran bertujuan memangkas habis ekspor minyak Iran dan membuat ekonomi Iran terjepit. Namun Trump juga masih tetap mempertimbangkan serangan militer kepada Iran di kemudian hari.

Saat ini pergerakan Oil diprediksi akan terus bergerak stabil di kisaran level 57.39-58.16 pada area antara pivot dan resisten satu. Jika Oil naik melampaui level 58.20, maka Oil diprediksi akan terus naik menuju resisten dua pada level 58.70.