JAVAFX – Harga minyak mentah naik untuk hari kedua setelah laporan dari kalangan industri minyak AS menunjukkan penurunan dalam persediaan. Disisi lain, OPEC mengatakan melihat potensi perlambatan yang ” tajam” dalam produksi minyak serpih Amerika Serikat di tahun depan.
Dalam perdagangan sebelumnya di bursa berjangka New York, harga minyak mentah naik 1,1%. Harapan bahwa pemerintah AS akan melaporkan bahwa persediaan minyak mentah meningkat pekan lalu berkurang setelah data dari American Petroleum Institute (API), sebuah badan industri, mengisyaratkan bahwa stok turun 541.000 bbl. Sementara itu, Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengatakan kemungkinan akan ada revisi turun produksi minyak serpih AS di tahun 2020.
Pada perdagangan hari ini, pasar akan akan kembali menitik beratkan perhatian mereka pada rilisan statistik minyak secara resmi oleh Lembaga Informasi Energi (EIA). Menjelang laporan tersebut, harga akan banyak ditentukan oleh angka awal yang dirilis oleh API sehari sebelumnya.
Disisi lain, perkiraan OPEC muncul setelah produsen minyak serpih besar Amerika termasuk Pioneer Natural Resources Co. memperingatkan bahwa boom serpih berakhir, meskipun EIA meningkatkan perkiraan produksinya untuk tahun depan pada hari Rabu. Organisasi Negara Pengekspor Minyak juga mengatakan pihaknya melihat kemungkinan peningkatan permintaan, terutama jika AS dan China mencapai kesepakatan perdagangan awal.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan Desember naik 58 sen, atau 1%, menjadi $ 57,70 per barel di New York Mercantile Exchange saat ini atau naik $ 0,32 lebih tinggi pada $ 57,12 pada hari Rabu. Sementara harga minyak mentah Brent untuk Januari naik $ 0,68, atau 1,1%, menjadi $ 63,05 / bbl di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London setelah naik 0,5% pada hari Rabu. Minyak mentah patokan global diperdagangkan pada $ 5,22 premium untuk WTI untuk bulan yang sama. (WK)