Pentagon Tolak Konfirmasi Soal Kehadiran Pasukan Khusus AS di Taiwan

0
52

Pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon, menolak mengukuhkan laporan yang menyebutkan bahwa pasukan AS berada di Taiwan dan secara diam-diam melatih pasukan Taiwan guna mempersiapkan mereka seandainya terjadi serangan yang dilakukan oleh China terhadap negara tersebut.

Wall Street Journal pada Kamis (7/10) melaporkan Pentagon menempatkan sekitar dua lusin pasukan khusus yang bekerja dengan satuan militer Taiwan yang terpilih, sementara sebuah kontingen pasukan marinir AS dikirim untuk melatih pasukan Taiwan lainnya mengenai taktik-taktik maritim.

Pejabat AS, yang berbicara kepada Wall Street Journal secara anonim, mengatakan pasukan Amerika sudah terlibat dalam pelatihan selama paling sedikit satu tahun.

Perwakilan Pentagon pada Kamis menolak memberi konfirmasi atas laporan itu, meskipun seorang juru bicara mengatakan, hubungan Amerika dan Taiwan “tetap selaras dalam melawan ancaman saat ini yang berasal dari Republik Rakyat China.” “China telah meningkatkan usaha-usaha untuk mengintimidasi dan menekan Taiwan, serta sekutu dan mitra lainnya, termasuk peningkatan kegiatan militer yang dilakukan di dekat wilayah Taiwan, Laut Cina Timur, dan Laut Cina Selatan yang kami yakin akan mengganggu stabilitas dan meningkatkan risiko kesalahan perhitungan,” demikian kata juru bicara Departemen Pertahanan John Supple kepada VOA dalam sebuah pernyataan.

“Amerika punya kepentingan yang langgeng dalam perdamaian, keamanan, dan stabilitas (di kawasan) Indo Pasifik, termasuk (di wilayah) Selat Taiwan,” Supple menambahkan.

“Kami mendesak Beijing untuk menghormati komitmennya pada resolusi damai dari pertikaian lintas Selat, sebagaimana diuraikan di dalam ketiga komunike (terdahulu).” Ketika ditanya tentang laporan Wall Street Journal itu, kantor perwakilan utama Taiwan di AS mengatakan kepada VOA pihaknya tidak memiliki komentar apapun mengenai isu tersebut.

Beberapa anggota Kongres AS pada Kamis mengatakan mereka juga tidak bisa memberi konfirmasi apakah pasukan khusus Amerika melakukan pelatihan di Taiwan, meskipun mereka mengungkapkan dukungan untuk misi tersebut.