Pentagon mengatakan laporan yang menyebut bahwa China dan Kuba telah mencapai pakta rahasia yang memungkinkan China membangun fasilitas penyadapan elektronik di negara kepulauan yang hanya berjarak 160 kilometer dari Amerika Serikat itu “tidak akurat.” “Saya dapat memberi tahu kalian, berdasarkan informasi yang kami miliki, [laporan] itu tidak akurat.
Kami tidak tahu bahwa China dan Kuba membangun jenis stasiun mata-mata apa pun,” kata sekretaris pers Pentagon, Brigadir Jenderal Pat Ryder, kepada wartawan di markas militer Amerika pada Kamis (8/6).
Menurut berbagai laporan, yang pertama kali muncul di surat kabar Wall Street Journal dengan mengutip pejabat intelijen yang tidak disebut namanya, China setuju membayar Kuba, yang tengah mengalami kesulitan keuangan, senilai miliaran dolar untuk membangun fasilitas mata-mata, yang akan memungkinkan China mengumpulkan komunikasi elektronik dari seluruh wilayah Amerika Serikat bagian tenggara, di mana banyak pangkalan militer berada.
Ryder menambahkan, Pentagon tidak mengetahui China membangun pangkalan militer apa pun di Kuba atau di tempat lain di kawasan itu.
Namun, ia memperingatkan bahwa hubungan antara Kuba dan China adalah sesuatu yang terus dipantau Pentagon.
Juga, segala jenis “aktivitas pemaksaan atau aktivitas agresif” yang dilakukan oleh China di Belahan Barat.
Seorang pejabat senior Gedung Putih juga menggambarkan berbagai laporan media itu sebagai sesuatu yang “tidak akurat.” Ketika ditanya mengenai laporan tersebut, seorang juru bicara Kedutaan Besar China di Washington mengatakan kepada Reuters, “Kami tidak mengetahui tentang hal itu, dan kami tidak berkomentar apapun saat in.”