Pentagon Kutuk Serangan terhadap Fasilitas Minyak di Abu Dhabi

0
75
Offshore oil and rig platform in sunrise on frozen sea.

Pentagon mengutuk serangan fatal terhadap fasilitas minyak di ibu kota Uni Emirat Arab yang diklaim oleh pemberontak Houthi Yaman.

Foto-foto satelit yang diperoleh oleh Associated Press pada Selasa (18/1) menunjukkan dampak serangan itu, yang membawa perang di Yaman yang sudah berlangsung sejak lama ke wilayah Uni Emirat Arab.

Konflik itu berkecamuk pada Senin (17/1) malam ketika serangan udara yang dipimpin Arab Saudi menggempur ibu kota Yaman, Sanaa, menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil.

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan “kami tetap berkomitmen pada keamanan dan kemampuan (Uni Emirat Arab.red) untuk mempertahankan diri.

Kami berdiri bersatu dengan mitra kami itu dalam mempertahankan diri mereka dari semua ancaman terhadap wilayah mereka.” Keprihatinan atas gangguan baru pada pasokan energi global meningkat pasca serangan terhadap Abu Dhabi, memicu patokan harga minyak mentah jenis Brent ke harga tertinggi dalam beberapa tahun.

Foto-foto dari Planet Labs PBC yang dianalisis oleh Associated Press menunjukkan asap membubung tinggi di atas depot bahan bakar Abu Dhabi Nasional Oil Co, di kawasan Mussafah, Abu Dhabi, tak lama setelah serangan itu.

Abu Dhabi National Oil Co – yang dikenal dengan akronim ADNOC – adalah perusahaan energi milik negara yang menyediakan sebagian besar kekayaan Uni Emirat Arab, sebuah federasi yang dipimpin oleh seorang syeikh di Semenanjung Arab di mana Dubai berada.

ADNOC tidak menanggapi pertanyaan Associated Press tentang situasi dan perkiraan kerusakan dari serangan itu.

Perusahaan itu mengatakan serangan terjadi sekitar pukul 10 pagi pada Senin (17/1).

Polisi mengatakan serangan itu menewaskan dua warga negara India dan satu warga negara Pakistan ketika tiga kapal tanker di lokasi itu meledak.

Enam orang lainnya luka-luka.

Fasilitas itu berada di dekat Pangkalan Udara Al Dhafra, sebuah instalasi sangat luas yang sekaligus dihuni pasukan Amerika Serikat dan Prancis.

Serangan itu juga menghantam Bandara Internasional Abu Dhabi, meskipun dampak kerusakannya tidak kelihatan.

Wartawan belum dapat meliput lokasi di mana serangan terjadi dan media pemerintah Abu Dhabi belum mempublikasikan foto-foto lokasi itu.

Polisi menggambarkan serangan itu sebagai dugaan serangan pesawat nirawak.

Kelompok Houthi mengklaim mereka menggunakan rudal jelajah dan balistik dalam serangan itu, tanpa memberikan bukti.

Dalam perkembangan lainnya pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi yang bertempur di Yaman, pada Selasa (18/1), mengumumkan telah memulai serangkaian pemboman yang menarget lokasi-lokasi Houthi di Sanaa.

Pasukan koalisi tersebut mengatakan bahwa serangan itu juga menarget pangkalan yang mengoperasikan pesawat nirawak di Gunung Nabi Syuaib di dekat Sanaa.