Pentagon: Gangguan Pesawat Tempur Rusia terhadap Drone AS di Suriah Bantu Selamatkan Pemimpin ISIS

0
53

Tindakan pilot-pilot pesawat tempur Rusia yang mempermainkan pesawat-pesawat nirawak milik Amerika Serikat di wilayah udara Suriah, kembali memicu kemarahan beberapa pejabat AS yang memperingatkan bahwa hal itu telah membantu menyelamatkan para pemimpin kelompok teror utama dari kematian.

Pejabat militer dan pertahanan Amerika Serikat selama berbulan-bulan telah mengeluhkan peningkatan tindakan Rusia yang mempermainkan pesawat-pesawat nirawak AS, dan serangan berulangkali terhadap posisi Amerika di atas wilayah udara Suriah.

Namun dalam dua insiden terbaru yang dilaporkan, AS mengatakan pesawat-pesawat tempur Rusia menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengganggu dua pesawat nirawak Amerika Serikat yang digunakan untuk melacak dan membunuh seorang pemimpin senior ISIS.

“Sepertinya Rusia sekarang menjalankan misi untuk melindungi para pemimpin ISIS,” ujar Wakil Juru Bicara Pentagon Sabrina Singh saat menanggapi pertanyaan VOA.

“Mereka tahu persis di mana kami beroperasi sehingga tidak ada alasan untuk secara terus menerus mengganggu MQ-9 kami setelah operasi AS selama bertahun-tahun untuk mengalahkan ISIS selama-lamanya,” tambah Singh.

Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) pada hari Minggu (9/7) mengumumkan bahwa beberapa pesawat nirawak berhasil melacak dan membunuh Usamah Al Muhajir di bagian timur Suriah pada Jumat (6/7) lalu.

Pesawat nirawak yang sama “telah diganggu oleh pesawat tempur Rusia selama hampir dua jam.” Gangguan Rusia terhadap pesawat-pesawat nirawak yang digunakan untuk membunuh Al Muhajir itu terjadi sehari setelah AS menuduh pilot-pilot Rusia memaksa pesawat-pesawat nirawak Amerika Serikat melakukan manuver pengelakan pada dua insiden terpisah dalam kurun waktu 24 jam.

Insiden yang terjadi pada hari Rabu (5/7) dan Kamis (6/7) mencakup apa yang digambarkan CENTCOM sebagai “terbang dekat” beberapa pesawat tempur Rusia sambil mengaktifkan suar dan “afterburner” untuk merusak sistem elektronik pesawat-pesawat nirawak milik Amerika Serikat itu.

Singh menolak mengatakan apakah insiden-insiden itu membuat target ISIS lainnya berhasil melarikan diri.

Sebaliknya ia mengatakan setidaknya pesawat-pesawat nirawak Amerika Serikat berhasil menyelesaikan misi mereka pada hari Jumat (7/7).

Kedutaan Besar Rusia di AS belum menanggapi permohonan wawancara VOA.