Juru bicara Pentagon yang baru, Pat Ryder, pada Rabu (31/8), mendesak Rusia untuk mengizinkan tim dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memeriksa pembangkit listrik tenaga nuklir di Zaporizhzhia, Ukraina.
Selama konferensi pers pertamanya, Ryder mengatakan Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengetahui penembakan sporadis yang terjadi di wilayah tersebut dan mendesak Rusia dan Ukraina agar memastikan keamanan PLTN itu.
Rusia merebut pembangkit nuklir terbesar di Eropa itu, pada awal Maret dan sejak itu pasukan militernya berada di sana.
Di saat yang sama, sebagian besar tenaga kerja Ukraina tetap bertahan di PLTN tersebut di mana mereka bekerja keras untuk terus menjalankan fasilitas tersebut.
Fasilitas itu telah memasok 20 persen listrik Ukraina.
Pertempuran dilaporkan terjadi di dekat pembangkit listrik itu, bahkan masuk ke area lebih jauh lagi pada Rabu (31/8), dengan Kyiv dan Moskow sama-sama mengklaim keberhasilan dalam pertempuran itu di tengah serangan balasan Ukraina untuk merebut kembali wilayah selatan.