Markas besar militer Amerika Serikat, Rabu (7/12), memberi kontrak bernilai total $9 miliar untuk cloud computing atau komputasi awan kepada empat perusahaan.
Mereka adalah Google – unit dari Alphabet -, Amazon Web Services, raksasa piranti lunak Microsoft, dan Oracle Corp.
Keempat perusahaan akan membangun apa yang disebut sebagai Gabungan Kemampuan Cloud dalam Peperangan.
Sistem akan menyediakan layanan cloud secara global di semua domain keamanan dan tingkat klasifikasi.
Sistem ini menggantikan upaya sebelumnya yang bermasalah.
Gabungan Infrastruktur Perusahaan Pertahanan disingkat JEDI, dibatalkan pengadilan.
Kontrak itu diberikan kepada Microsoft tetapi kemudian digugat Amazon.
Alasannya, presiden ketika itu, Donald Trump, mengintimidasi pejabat-pejabat supaya tidak memberikan kontrak itu kepada mereka.
Kesepakatan yang baru akan berlaku hingga 2028.
Kerja sama ini memungkinkan kemampuan militer lebih setara kemampuan perusahaan-perusahaan swasta, yang banyak di antaranya berbagi kontrak cloud mereka dengan berbagai pemasok lain.