Konsumen Inggris secara tak terduga meningkatkan belanja pada Januari, meski gambaran secara keseluruhan masih menjadi salah satu permintaan konsumen yang lemah imbas dilanda inflasi yang lebih mengandalkan diskon, data resmi menunjukkan pada hari Jumat.
Office for National Statistic (ONS) melaporkan volume penjualan ritel Inggris naik 0,5% dari Desember kenaikan bulanan kedua sejak Agustus 2021. Para ekonom justru memperkirakan penurunan penjualan 0,3% di bulan tersebut. Tetapi volume penjualan di bulan Natal utama Desember turun lebih rendah dari laporan sebelumnya, turun 1,2% dari November, dari perkiraan awal untuk penurunan 1,0%.
“Setelah penurunan tajam di bulan Desember, penjualan ritel sedikit meningkat di bulan Januari, meskipun tren umum tetap menjadi salah satu penurunan,” kata Direktur Statistik Ekonomi ONS Darren Morgan dalam sebuah pernyataan.
Penjualan tahunan mengalami penurunan 5,1% jika dibandingkan dengan data di Januari 2022, menjadi penurunan tahunan ke-10 berturut-turut, penurunan terpanjang sejak krisis keuangan global 2008-09. Volume penjualan 1,4% di bawah level sesaat sebelum pandemi virus corona melanda.
Sterling tidak mampu berbuat banyak dan terlihat gagal memanfaatkan data penjualan ritel yang positif dan mencatat penurunan ringan terhadap dolar dan euro setelah rilis data tersebut.
