JAVAFX – Penjualan ritel Inggris dibulan Januari mencatat pertumbuhan yang signifikan melampaui perkiraan. Penjualan ritel Inggris naik signifikan sebesar 1,0% dibulan Januari setelah turun tajam pada Desember, menandai penjualan Natal terburuk dalam satu dekade. Sementara penjualan ritel inti Inggris naik 1,2% (m / m) di Januari.
Pertumbuhan tahun ke tahun (YoY) dalam jumlah yang dibeli pada Januari 2019 adalah 4,2%, tertinggi sejak Desember 2016; sementara harga toko rata-rata tahun-ke-tahun melambat menjadi 0,4%, kenaikan harga terendah sejak November 2016.
Karena harga toko makanan mengalami pelambatan umum sepanjang 2018, jumlah yang dibeli pada Januari 2019 kembali ke pertumbuhan kuat yang dialami pada bulan-bulan musim panas sebesar 3,2%. Penjualan online sebagai total semua pengecer menurun menjadi 18,8% pada Januari 2019, dari 19,8% yang dilaporkan pada Desember 2018.
Data yang dirilis oleh Office for National Statistics tersebut memberikan angin segar sterling yang kembali naik diatas level 1.28000. Sebelumnya pasangan mata uang GBPUSD terus mengalami tekanan, dan pada Kamis kemarin turun dibawah 1.28000 setelah rilis data inflasi yang anjlok dan kekalahan PM May di House of Commons. House of Commons Inggris menghasilkan 303 berbanding 258 suara yanag melawan May.
Meskipun tidak ada banyak berita utama mengenai Brexit baru-baru ini, pemerintah Inggris seharusnya bekerja pada amandemen kesepakatan Brexit untuk dapat memenangkan dukungan dari parlemen yang enggan keras kepala.
Analis JAVAFX
