Penguatan Yen Terbantu Membaiknya Data Ekonomi Jepang

0
124

JAVAFX – Penguatan yen terbantu membaiknya data ekonomi Jepang pada perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, di mana diluar dugaan data pesanan mesin Jepang meningkat di atas perkiraan pasar sehingga investor sangat optimis terhadap masa depan ekonomi Negeri Matahari Terbit tersebut.

Sejauh ini USDJPY untuk sementara berada di level 107,10 dimana yen bergerak menguat untuk sementara ini. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7754 dimana dolar Australia melemah sejenak. Untuk yuan, atau USDCNY untuk sementara bergerak di level 6,2808 dimana yuan sementara melemah.

Semalam yen sempat melemah sejenak karena situasi perang dagang sedikit mereda pasca pernyataan dari Presiden China bahwa negerinya akan merencanakan untuk melakukan reformasi ekonomi termasuk mereformasi perdagangan internasionalnya. Presiden Xi ingin lebih banyak akan masuknya investasi asing ke negerinya, diikuti oleh tarif impor kendaraan ke China juga dikurangi, pengetatan aturan hak cipta dan memperbolehkan pihak asing untuk berinvestasi ke sektor keuangan China.

Kondisi ini tentu bukan kondisi yang ideal bagi aset-aset pengaman seperti yen dan Swiss franc, sehingga semalam sempat tertekan greenback. Meski ada potensi ketegangan di Suriah, namun yen masih tertekan semalam.
Namun lambat laun yen mulai melawan setelah tensi di Suriah tidak mereda di mana AS tengah mempersiapkan sebuah serangan militer ke Suriah bersama dengan sekutunya sebagai bentuk balasan terhadap penggunaan senjata militer yang dilakukan pihak Suriah dalam upaya memberantas pemberontaknya.

Penguatan yen kali ini di luar dugaan terbantu oleh rilisnya data pesanan mesin Jepang yang mengalami kondisi yang lebih bagus daripada perkiraan pasar. Kondisi ini tentu membuat situasi kinerja ekonomi Jepang tetap dalam jalur untuk pemulihannya, karena segera berharap program Abenomics masih terus berjalan.

Penguatan yen sebetulnya terbatas, karena masih menantikan perkembangan perang dagang AS dengan China, perkembangan perang Suriah dan jelang rilisnya data inflasi AS nanti malam.

Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Reuters