JAVAFX – Penguatan harga emas diperkirakan masih ada pada perdagangan hari ini di mana potensi munculnya aksi beli kembali bisa ada jika data manufaktur AS hari ini akan melunak seperti data inflasi lalu.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback mengalami tekanannya dari emas, sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $3,50 atau 0,28% di level $1254,50 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, harga emas turun 1,3%, sedangkan untuk perdagangan bulanan turun 3,8% dan turun juga sebesar 5,5% selama kuartal kedua tahun ini.
Pagi ini, harga emas masih berharap ada kemunculan dengan sisi beli yang diinginkan untuk mampu mengobati tekanan koreksi harga yang selalu terjadi sejak rencana yang agresif dari kenaikan suku bunga the Fed di tahun ini. Bahkan selama bulan Juni ini konon ternyata harga emas sudah terkoreksi hampir 4% dan masih bisa turun jika data-data ekonomi AS selanjutnya makin bagus.
Beberapa data ekonomi AS pekan sebelumnya sepertinya masih kurang mendukung kenaikan suku bunga the Fed, namun beberapa pernyataan pejabat the Fed bahwa ekonomi AS masih butuh pendingin bagi ekonominya alias kenaikan suku bunga, maka selama itu pula harga emas akan sulit untuk bergerak positif.
Harapannya hari ini data pertumbuhan ekonomi AS akan rilis lagi dengan data ISM manufaktur yang mewakilinya. Data ini merupakan data aktivitas atau kegiatan di sektor manufaktur atau industri AS. Jika nanti malam data masih tetap ekspansinya makin tinggi, maka ada kesempatan suku bunga untuk naik akan lebih besar dan emas masih bisa tertekan. Namun jika ekspansinya makin turun maka ada kesempatan emas untuk rebound lagi.
Selain itu pasar harus tetap waspada dengan masalah perang dagang. Dampak perang dagang memang sedikit unik, di mana ketegangan antara AS dengan negara lain seperti China dapat meningkatkan harga barang di AS, yang artinya juga inflasi akan naik. Hal ini diperkuat bahwa masalah perang dagang tidak hanya fokus dengan China saja, namun menurut Presiden Trump bahwa pembatasan investasi akan berlaku kepada semua negara selama mereka pencurian teknologi AS.
Situasi seperti ini biasanya akan selalu menguntungkan indeks dolar, sehingga emas masih terus mendapatkan tekanannya. Sejauh ini beberapa bank sentral utama dunia mulai melihat masalah perang dagang yang bisa memberi pengaruh kuat terhadap kebijakan moneter yang sedang mereka jalankan, namun efek positif ke emas masih gagal dilakukannya karena masih melihat kesempatan kenaikan suku bunga the Fed yang lebih menghambatnya, apalagi beberapa data ekonomi AS masih menunjukkan belum redanya dorongan terhadap kenaikan suku bunga the Fed.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,
Hubungi JAVAFX :
Phone / WhatsApp : 082116448874
Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Adhi Gunadhi