Korban meninggal akibat virus Corona terus bertambah dan akhirnya melampaui korban SARS. Korban meninggal akibat virus Corona ini sebanyak 1016 jiwa yaitu 1014 jiwa di Cina, 1 jiwa di Filipina dan 1 jiwa di Hong Kong. Menurut data John Hopkins CSSE, sudah ada 43099 kasus terkonfirmasi terinfeksi Virus Corona di 27 negara, dan yang terbesar korbannya ada di Cina. Bahkan kapal Pesiar Diamond Princess yang bersandar di Pelabuhan Yokohama harus di karantina karena di laporkan ada yang positif virus Corona dan setelah di periksa, terdapat 20 orang positif tertular virus corona.
Hal ini tentu saja mengganggu aktivitas perekonomian Cina dan bila perekonomian Cina yang merupakan negara kedua terbesar ekonominya ini sakit, maka perekonomian global akan terganggu karena pengaruhnya sangat besar di dunia. Hal ini tentu saja membuat Gold mengalami kenaikan sejak Januari 2020.
Namun kenaikan Gold kali ini nampaknya tertahan oleh menguatnya Safe Havens Dolar AS yang juga mengalami kenaikan permintaan. Hal ini terlihat dari keperkasaan Dolar indeks yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap enam mata uang lainnya. Dolar indeks saat ini ada sudah naik hingga level 98.855, tertinggi sejak 10 Oktober 2019. Penguatan Dolar AS ini akibat menguatnya data manufaktur dan non manufaktur AS serta tingginya kenaikan data tenaga kerja di luar sektor pertanian (NFP) dari 147.000 ke 225.000. Dolar indeks di prediksi masih dapat naik mendekati level 99.10.
Hari ini Gold turun dari level 1572.87 ke level 1566.87. Jika sanggup menembus level 1560.00 di bawah MA 5 dan MA 20 daily maka Gold di prediksi dapat terus melemah menuju level 1547.00-1550.00 pada bolinger bawah 20 daily. Tapi jika Gold tidak sanggup turun menembus level 1560.00 maka Gold di prediksi kembali naik menuju level 1585.00 pada bolinger atas 20 daily jika kenaikannya sanggup menembus posisi tertinggi kemarin di level 1577.00.