Penguatan Euro Tersendat Sejenak

0
180
Penguatan Euro Tersendat Sejenak

JAVAFX – Berita forex di hari Kamis(11/1/2018), penguatan euro tersendat sejenak dari greenback pada perdagangan hari ini setelah investor melihat bahwa kondisi ekonomi AS masih solid untuk mendukung kenaikan suku bunga the Fed untuk 3 kali di tahun ini serta investor masih cemas menantikan ECB minutes.

Secara umum dolar AS kali ini bergerak melemah dan sedikit tertekan dari euro dan mata uang Asia yang terjadi sejak tadi pagi dan sejauh ini EURUSD untuk sementara sedang berada di level 1.1950 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.1947. USDJPY untuk sementara berada di level 113,24 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 111,41. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7836 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7841.

Secara garis besar memang dolar AS masih bertahan di perdagangan kali ini dengan berusaha menghindari tekanan lebih lanjut dan lebih besar dari mata uang utama Asia Pasifik tersebut, setelah suku bunga the Fed naik di pertengahan bulan lalu dan tetap akan naik di tahun ini minimal sebanyak 3 kali lagi seusai pernyataan dari notulen Fed meeting yang terakhir dan hasil dari beberapa data ekonomi AS terkini yang terus mendukung kenaikan suku bunga tersebut.

Pekan lalu muncul data tenaga kerja AS dengan hasil bahwa bahwa kondisi tenaga kerja dilihat masih ketat berkat adanya dukungan dari pemotongan pajak yang baru disetujui pada akhir bulan lalu. Dampak reformasi fiskal akan membuat sisi pertumbuhan upah para pekerja AS membaik di tahun ini sehingga tekanan inflasi juga akan meninggi.

Hal ini juga dipertegas oleh para ekonom dunia bahwa pertumbuhan upah AS bisa meningkat di tahun ini berkat produktivitas ekonominya yang membaik sehingga Goldman Sachs kemarin menyatakan bahwa suku bunga the Fed bisa naik 4 kali di tahun ini. Seperti kita ketahui bahwa lolosnya UU pajak membuat sebagian besar perusahaan di AS memberikan tambahan bonus serta kenaikan upah di tahun ini, sehingga partisipasi pajak yang baru ini positif bagi kenaikan inflasi.

Namun bank sentral Jepang sudah mulai mengurangi pembeliaan kembali aset-asetnya, khususnya obligasi jangka panjangnya, di mana kebijakan moneternya tersebut seperti yang dilakukan sebagian besar bank sentral utama dunia yaitu menghilangkan segala bentuk bantuan ekonominya serta rencana China yang juga ikut mengurangi pembelian obligasi pemerintah AS sehingga membuat euro hadapi kendala untuk menguat.

Namun sebetulnya investor masih cukup yakin dengan kinerja ekonomi zona euro dan sedang menantikan hasil paparan dari rapat suku bunga ECB pekan lalu yang tidak ada perubahan.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Daily News