JAVAFX – Analisa fundamental di hari Jumat(22/9/2017), penguatan emas akan muncul ketika situasi geopolitik Korea memanas pada perdagangan akhir pekan ini sehingga nuansa safe haven emas kembali merebak.
Seperti biasanya, akhir pekan merupakan saat-saat kritis situasi Korea ini bisa muncul, dimana biasanya Korea Utara ini akan melakukan uji coba senjatanya ketika akhir pekan datang. Ini tak dapat dipungkiri bisa terjadi karena kemarin Trump bersama koleganya dari Jepang dan Korea Utara akan memberikan sanksi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.
Trump telah menyetujui bahwa semua transaksi keuangan serta perdagangan dunia dengan Korea Utara akan diteliti dan bahkan bisa dihentikan olehnya demi mencegah hasil keuangan dan perdagangan tersebut untuk dipakai pengembangan dan penelitian serta produksi senjata Korea Utara berbahan dari nuklir. Hal ini dilakukan Trump untuk menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan kawasan tersebut.
Namun secara umum sebetulnya emas masih dapat melemah kembali dengan rencana masih naiknya suku bunga the Fed akhir tahun ini sekali lagi serta akan berkurangnya defisit neraca bank sentral mulai bulan depan hingga akhir tahun depan, membuat investor masih suka mengambil dolar AS dan melepas emas.
Seperti kita ketahui pada perdagangan kemarin, secara umum emas dalam tekanan karena faktor akan naiknya suku bunga the Fed sehingga membuat Faktor hasil Fed meeting tersebut membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah tajam $22,10 atau 1,68% di level $1294,30 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup melemah tajam $0,33 atau 1,93% di level $17,00 pertroy ounce. Dan untuk pertama kalinya harga emas dibawah level psikologis $1300 pertroy ounce.
Faktor hasil meeting the Fed ini kemungkinan masih akan berpengaruh hingga akhir pekan ini dismaping menantikan PM Theresa May akan membicarakan masalah Brexit lagi hari ini. Bila ada kemajuan yang diinginkan Inggris dalam masa transisi Brexit, maka pasar akan menyikapinya dengan suasana yang kondusif.
Dolar AS sendiri sepertinya masih nyaman dengan sisi kepositifannya dan emas sepertinya juga akan melanjutkan pelemahannya, karena faktor the Fed ini yang akan mengurangi $10 milyar defisit neraca perbulannya, membuat efek ekonomi AS yang akan semakin kokoh di masa depan.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Business Insider