Pengamat sebut absennya Biden sinyal penurunan kredibilitas ASEAN

0
68

Pengamat hubungan internasional Dinna Prapto Raharja mengatakan ketidakhadiran Presiden AS Joe Biden pada KTT ke-43 ASEAN mendatang menunjukkan adanya penurunan kredibilitas organisasi kawasan itu di mata Washington.

Gedung Putih pada Rabu mengonfirmasi bahwa Biden akan melewatkan KTT ke-43 ASEAN, yang akan digelar di Jakarta pada 5-7 September, tetapi akan melawat ke India pada 7-10 September untuk menghadiri KTT G20.

Wakil Presiden Kamala Harris akan mewakili AS dalam pertemuan puncak para pemimpin ASEAN itu.

“Ketidakhadiran Biden dapat diartikan setidaknya dua hal: Biden tidak melihat ada nilai tambah kehadirannya dalam KTT ASEAN …

bahwa AS tidak melihat ASEAN sebagai forum yang punya nilai tambah untuk strategi pivot AS,” kata Dinna kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Dinna menilai absennya Biden pada KTT ASEAN di Jakarta menjadi preseden kurang baik karena akan berpengaruh pada nilai strategis konferensi-konferensi tingkat tinggi ASEAN berikutnya.

Pendiri think-tank independen Synergy Policies itu juga menyinggung AUKUS –pakta keamanan trilateral antara Australia, Inggris, AS– yang disebut menjadi salah satu bukti kurangnya signifikansi ASEAN sebagai suatu organisasi kawasan yang perlu diperhitungkan.

“Jadi patut diantisipasi bahwa ke depannya akan ada kejutan baru dari kubu AS bahkan lawan politik AS di kawasan yang tidak lagi memperhitungkan signifikansi ASEAN sebagai suatu organisasi kawasan yang perlu dipertimbangkan pendapatnya,” kata dia.

AS merupakan salah satu mitra dialog ASEAN.

Ini bukan pertama kalinya presiden AS tidak menghadiri KTT AS-ASEAN.

Pendahulu Biden, Donald Trump, bahkan melewatkan pertemuan puncak para pemimpin regional dan KTT Asia Timur (EAS) selama tiga tahun berturut-turut.

Sementara itu, pendahulu Trump, Barack Obama, selalu menghadiri setiap pertemuan puncak para pemimpin AS-ASEAN dan KTT Asia Timur mulai 2011.

Adapun Biden sebelumnya hadir dalam KTT ASEAN di Kamboja pada November tahun lalu.