JAVAFX – Harga minyak mentah berjangka terpantau anjlok ke level terendah sejak 2003 pada perdagangan di bursa komoditi hari Senin (23/3) karena kesepakatan yang diantisipasi antara OPEC dan AS gagal terwujud.
Senin pagi di Asia, Futures Minyak Brent Internasional turun 4,09% jatuh ke $26,06, sementara Minyak Mentah AS WTI Futures naik 0,75% menjadi $22,83, sedikit pulih.
Pada hari Jumat, Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengundang Komisaris Kereta Api Texas Ryan Sitton ke pertemuan musim panas organisasi pada bulan Juni. Meskipun undangan ini dengan cepat membangkitkan harapan untuk kesepakatan untuk menstabilkan harga minyak, Sitton menuai kritik ketika ia menyerukan penurunan produksi minyak mentah Texas untuk pertama kalinya sejak 1970.
Baik Arab Saudi maupun Rusia tidak mundur dalam perang harga yang sedang berlangsung, dengan pengamat Kremlin menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak mungkin tunduk pada apa yang ia anggap sebagai pemerasan minyak Saudi.
Meningkatnya pasokan yang mendesak kedua negara dapat segera mengirim harga merosot bahkan lebih rendah, karena penyebaran pandemi COVID-19 yang terus berlanjut terus menurunkan permintaan.
Wakil Presiden Senior American Petroleum Institute Frank Macchiarola mengatakan: “Tampaknya sama sekali tidak rasional bahwa solusi bagi perilaku mengganggu Arab Saudi dan Rusia adalah meniru OPEC.”