JAVAFX – Pemulihan harga emas masih ada pasca operasi likuiditas China pada perdagangan hari ini di mana potensi munculnya aksi beli yang diperkuat dengan melihat pergerakan mata uang AS yang masih bisa tertekan mata uang utama dunia.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback berhasil mengalami tekanannya dari emas, sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $5,30 atau 0,44% di level $1206,90 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, harga emas naik sebesar 0,8%.
Pada perdagangan sebelumnya, harga emas mengalami dorongan beli yang cukup kuat dan masih bisa bertahan di atas level psikologis $1200 per troy ounce dimana sisi beli emas muncul diikuti pergerakan dolar yang melemah pasca memburuknya jumlah penerima penambahan upah baru di luar sektor pertanian. Secara umum, kondisi rencana kenaikan suku bunga Fed serta keberhasilan kesepakatan dagang AS dengan Kanada telah berhasil membuat koreksi emas. Namun persoalan mencari aset pengaman berkat kisruh anggaran di Italia serta memburuknya data payroll, membuat emas menjadi pilihan sejenak.
Harga emas sempat melemah di mana pelemahan emas dipicu oleh kinerja bagus dari greenback akibat kenaikan suku bunga the Fed sehingga semakin mudah dilakukan dalam waktu dekat. The Fed telah menyatakan bahwa kenaikan suku bunga memang sangat dibutuhkan demi kelangsungan ekonomi AS. Sinyal akan naiknya kembali suku bunga di akhir tahun memang selalu membawa harga emas ke sisi yang lebih sulit untuk pulih.
Bank sentral China akan menahan gejolak dolar AS dimana kondisi ini tentu membuat emas juga bisa pulih harganya. Usaha bank sentral utama dunia lainnya sangat dibutuhkan agar dolar tidak terlalu menguat pasca Fed menaikkan suku bunganya dimana ada harapan aksi lanjutan untuk melawan keinginan Fed menaikkan suku bunga. PBOC sudah menyiapkan dana likuiditas sebesar $109 milyar untuk digunakan bank sentral dalam menjaga kinerja ekonominya serta telah menurunkan rasio kecukupan modal perbankannya untuk memperlancar sistem kredit mereka.
Harapan buyback emas akan terjadi meski dengan pergerakan yang tidak besar. Namun ini akan dibatasi situasi perang dagang di mana aksi ini akan selalu memunculkan safe haven dolar, sehingga sulit bagi emas untuk melakukan perbaikannya.
Harapan lain bahwa data tenaga kerja AS yang memburuk masih membuat dukungan kepada perbaikan data tenaga kerja AS juga berkurang dimana data nonfarm payroll dianggap juga tidak akan membaik dan bisa mendukung aksi jual dolar lebih besar di awal pekan ketika pasar keuangan AS libur.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi