JAVAFX – Harga minyak di bursa berjangka menetap lebih rendah pada perdagangan di hari Jumat (09/10/2020) setelah ada laporan tentang berakhirnya aksi pemogokan di Norwegia yang mengancam produksi. Meski turun, harga minyak mentah AS secara mingguan masih mencatat kenaikan hampir 10% karena Badai Delta semakin mendekati daratan di wilayah Gulf Coast AS.
Memang komoditas minyak menikmati keuntungan yang mengesankan selama seminggu, tetapi kenaikan itu tidak disebabkan oleh faktor-faktor yang diperkirakan bisa bertahan lama. Badai yang membatasi produksi di AS akan mereda dan produksi akan meningkat lagi. Hal yang sama berlaku untuk pemogokan di Norwegia, dengan demikian kedua peristiwa pasar tersebut bisa dikatakan di satu sisi, hanya bersifat “artifisial” saja.
Harga minyak telah jatuh ke posisi terendah setelah Reuters melaporkan bahwa perusahaan minyak Norwegia mencapai kesepakatan upah dengan pejabat serikat pekerja pada hari Jumat. Pemogokan bisa mengakibatkan pengurangan produksi hanya di bawah 1 juta barel per hari pada minggu depan, menurut Commerzbank.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman November di New York Mercantile Exchange turun 59 sen, atau 1,4%, menjadi $ 40,60 per barel. Untuk minggu ini, kontrak bulan depan naik 9,6%, menurut Data Pasar Dow Jones. Sementara minyak mentah Brent untuk kontrak bulan Desember turun 49 sen, atau 1,1% menjadi $ 42,85 per barel di ICE Futures Europe, dimana harga naik 9,1% untuk minggu ini.
Penurunan harga di hari Jumat menunjukkan bahwa pasar lebih khawatir tentang penutupan kilang setelah Badai Delta dan pengiriman minyak mentah ke pusat penyimpanan, daripada produksi minyak mentah yang ditutup. Sebagaimana diberitakan bahwa Badai Delta, badai Kategori 2 dengan angin berkelanjutan mendekati 110 mil per jam pada Jumat sore, diperkirakan akan mendarat di pantai Louisiana Jumat malam. Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan pada hari Jumat memperkirakan bahwa sekitar 91,55% dari produksi minyak saat ini di Teluk Meksiko telah ditutup akibat badai, bersama dengan 62,17% dari produksi gas alam.
Sementara itu, Baker Hughes pada hari Jumat, melaporkan kenaikan mingguan ketiga berturut-turut dalam jumlah rig pengeboran minyak AS yang aktif – naik 4 menjadi 193 minggu ini.
Dalam jangka pendek, pergerakan harga minyak akan terbatas karena para pedagang menyadari kapasitas cadangan substansial yang ada di hampir setiap negara penghasil minyak. Para pialang juga menyadari tekad Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu mereka untuk mengelola produksi, sehingga harga tidak jatuh di bawah $ 40. Oleh karena itu, dalam waktu dekat, diperkirakan harga minyak mentah akan terikat pada kisaran $ 40.