Pemilu Paruh Waktu AS: Jumlah Partisipasi Tinggi, Terutama dari Generasi Muda

0
52

Benjamin Williams, seorang siswa sekolah menengah tidak yakin apa yang diharapkan ketika dia mendekati tempat pemungutan suara di Oswego, Illinois.

Seperti lebih dari 8 juta anak muda Amerika lainnya, pemilihan ini adalah yang pertama ketika Williams berhak memilih.

“Saya gugup, tetapi saya juga bersemangat,” katanya kepada VOA.

“Saya sudah memikirkan selama bertahun-tahun tentang bagaimana rasanya memilih.

Ini benar-benar pertama kalinya saya dapat memberikan dampak pada arah negara saya.” Hasil pemilihan sejauh ini mengkonfirmasi bahwa Williams dan rekan-rekannya memang memberikan dampak pada tujuan negara dengan memberikan suara dalam jumlah besar dalam pemilihan paruh waktu pada Selasa (8/11).

Hingga kini warga Amerika masih menunggu hasil pemungutan suara untuk menentukan siapa yang akan mengendalikan cabang legislatif Amerika.

Sebagian besar pakar memperkirakan Partai Republik akan mencetak kemenangan meyakinkan, yang disebut sebagai “gelombang merah”, warna khas Partai Republik.

Gelombang itu tidak terwujud, dan tampaknya jumlah pemilih yang lebih tinggi dari perkiraan dalam pemungutan suara di seluruh negeri mungkin menjadi alasannya.

Jumlah pemilih sangat mencolok di kalangan pemilih muda seperti Williams, berusia 18-29 tahun dan dikenal sebagai Gen Z.

“Saya rasa banyak lembaga survei melewatkan suara kaum muda,” kata Robert Collins, profesor Studi Perkotaan dan Kebijakan Publik di Dillard University di New Orleans, Louisiana.

“Mereka (kaum muda) membuat perbedaan besar di beberapa kontes penting.” Secara nasional, 27% pemilih yang memenuhi syarat di bawah usia 30 tahun memberikan suara, persentase yang hanya tertandingi satu kali untuk pemilihan paruh waktu dalam 30 tahun terakhir, yakni dalam pemilihan 2018 yang memecahkan rekor.

Para pemilih yang lebih muda umumnya lebih memilih kandidat Partai Demokrat dengan selisih 28 persen.

Partisipasi mereka membantu Partai Demokrat memenangkan persaingan di negara bagian seperti kursi Senat di Pennsylvania dan jabatan gubernur di Wisconsin.

“Tapi bukan hanya Gen Z yang muncul dalam jumlah besar,” tambah Collins.

“Surat suara masih dihitung, tetapi pemilihan paruh waktu 2022 sepertinya akan menghasilkan salah satu jumlah pemilih terbanyak dalam beberapa tahun.