Pemerintah Boris Johnson meningkatkan tekanan pada anggota parlemen pada hari Minggu untuk mendukung upaya pemerintahannya mengadakan pemilihan awal dan memecah kebuntuan Brexit. Menurut Boris, Inggris telah tersandera oleh parlemen sehingga masalah Brexit terus mengalami jalan buntu. Saat ini, oposisi utama Partai Buruh masih menunggu Uni Eropa untuk memberikan persetujuan atas penundaan Brexit dan dua partai lainnya menawarkan untuk pemilihan lebih awal, sehingga tawaran pemerintah sejauh ini tampaknya akan gagal. Inggris dijadwalkan akan meninggalkan Uni Eropa pada hari Kamis, pada 31 Oktober.
Lebih dari tiga tahun sejak Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa, negara yang terpecah dan parlemennya masih memperdebatkan bagaimana, kapan dan bahkan apakah Brexit, perubahan kebijakan terbesar Inggris selama lebih dari 40 tahun ini, harus terjadi.
Semua partai politik Inggris setuju bahwa pemilihan diperlukan untuk memecah kebuntuan atas Brexit, tetapi tidak melihat secara langsung mengenai waktunya. Bagi banyak anggota parlemen, upaya Johnson untuk menetapkan syarat-syarat pemilihan baru menimbulkan kekhawatiran bahwa ia mungkin mengingkari syarat-syarat tersebut. Tetapi sebuah sumber di kantor Downing Street Johnson mengatakan, perdana menteri akan melakukan semua yang dia bisa untuk mendorong pemilihan awal untuk “menyelesaikan Brexit”, termasuk mempertimbangkan opsi yang ditawarkan oleh partai-partai oposisi lainnya.
“Parlemen tidak bisa lagi menyandera negara,” kata Johnson pada Sabtu malam. “Jutaan bisnis dan orang-orang tidak dapat merencanakan masa depan mereka, kelumpuhan ini menyebabkan kerusakan nyata dan negara ini harus melanjutkan masalah Brexit pada tahun 2020.” Menteri budaya Inggris, Nicky Morgan, menambahkan pesan pada hari Minggu itu, memperingatkan anggota parlemen bahwa Kamis masih “tanggal cuti default”, artinya masih ada peluang untuk Inggris segera keluar dari Uni Eropa pada tanggal 31 Oktober tersebut jika parlemen mau. Kepastian mengenai Pemilu adalah dalam pemungutan suara besok, 29 Oktober 2019 apakah parlemen akan menolaknya sesuai prediksi ataukah Boris akan menang dengan dukungan lebih dari dua pertiga jumlah anggota parlemen atau tidak.
GBPUSD secara teknikal terlihat sedang terkoreksi naik dari level 1.2810 ke level 1.2858 pada resisten satu. Jika GBPUSD tidak tembus level 1.2860-1.2870 maka GBPUSD di prediksi akan kembali melemah menuju level 1.2830 pada pivot hingga level 1.2799 pada support satu. Batas koreksi naik tertinggi yang masih dapat terjadi adalah sebatas level 1.2888 pada resisten dua.