Pemangkasan Fed Berhasil Membuat Greenback Tertahan

0
92

JAVAFX – Pelonggaran kebijakan moneter yang telah dilakukan The Fed di Amerika Serikat yang dipicu oleh kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari epidemi virus corona yang kian meluas hingga ke seluruh dunia kini berakibat menahan penguatan dolar AS dan memberikan dorongan naik bagi mata uang utama lainnya.

Indeks dolar turun sekitar 2,5% dari tertinggi tahun ini. Tetap naik sekitar 10% dari hit rendah di awal 2018.

Indeks Dolar melemah selama beberapa hari terakhir, karena tumbuhnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga untuk melindungi ekonomi AS dari dampak penyebaran virus covid-19 beberapa waktu sebelum memangkasnya.

Pada saat yang sama, dolar telah ditekan oleh penguatan euro yang dipicu para investor yang tidak mau mengambil risiko, strategi yang melibatkan peminjaman dalam mata uang dengan imbal hasil obligasi yang rendah untuk berinvestasi dalam mata uang yang menghasilkan lebih tinggi.

Suku bunga yang sangat rendah di zona euro telah menjadikan mata uang tunggal ini sebagai sarana pendanaan yang populer untuk strategi semacam itu, yang menjadi kurang menarik karena volatilitas pasar telah tumbuh.

Taruhan berjangka bersih terhadap euro oleh dana lindung nilai dan para trader spekulatif lainnya berada di level tertinggi lebih dari tiga tahun, menurut data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS.

Perusahaan merekomendasikan agar klien mempertimbangkan pound Inggris menguat terhadap Dolar AS, dengan merujuk pada keyakinan bahwa pemerintah AS cenderung memberikan pelonggaran fiskal.

Dolar yang lebih lemah akan menjadi keuntungan bagi perusahaan multinasional AS yang telah menerima pukulan dari dampak virus covid-19 sehingga membuatnya lebih murah untuk mengonversi keuntungan di mancanegara ke dalam mata uang AS.

Penurunan greenback juga dapat melunakkan dampak virus korona pada ekonomi negara-negara berkembang, membuatnya lebih mudah bagi mereka untuk membayar utang dalam mata uang dolar.

Stephen Innes, kepala strategi pasar di penyedia layanan FX Australia AxiCorp, merekomendasikan bertaruh pada yen dan euro Jepang untuk naik terhadap mata uang AS karena The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

Negara-negara G7 akan berjanji untuk bekerja sama untuk mengurangi kerusakan ekonomi mereka dari epidemi yang terus menyebar cepat hingga keseluruh dunia. Amerika Serikat yang sebagai ketua G7 pada tahun ini mengatakan menteri keuangan dan gubernur bank sentral akan mengadakan konferensi pada hari Selasa pagi untuk membahas langkah-langkah untuk menangani epidemi dan dampak ekonominya.

Pasar keuangan global telah merosot tajam pada hari Senin kemarin karena bank sentral dari Jepang, Inggris dan Prancis mengikuti jejak Federal Reserve dengan mengatakan mereka siap untuk mendukung ekonomi global.