JAVAFX – Analisa fundamental di hari Senin(18/9/2017), peluang penguatan emas terbuka tipis perdagangan awal pekan ini dimana dukungan ini pasca mengalami tekanan harga selama pekan perdagangan lalu dimana sisi beli ini muncul setelah melihat penjualan eceran AS akhir pekan lalu.
Dengan demikian secara umum logam mulia emas masih dapat menguat dengan menantikan kondisi data indeks properti AS dan inflasi Eropa serta situasi panas tidaknya di Korea Utara.
Pada perdagangan kemarin, secara umum emas gagal keluar dari tekanan karena faktor situasi Korea yang mulai reda dan data kegiatan manufaktur AS yang masih diatas target the Fed sehingga membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $4,10 atau 0,31% di level $1325,20 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, komoditi emas mengalami penurunan sebesar 1,9%.
Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup melemah $0,09 atau 0,49% di level $17,70 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, komoditi perak mengalami penurunan sebesar 2,3%
Situasi geopolitik Korea nampaknya awal pekan ini kemungkinan bisa menjadi penggerak pasar komoditi kembali, dimana Korea Utara sepertinya kuatir juga dengan ancaman atau sanksi tambahan dari Dewan Keamanan PBB pasca percobaan senjata akhir pekan lalu yang dilakukannya dan mendapat perhatian serius dari Jepang, Korea Selatan dan AS.
Seperti kita ketahui bahwa sanksi ekonomi dijatuhkan PBB melalui Dewan Keamanannya kepada Pyongyang di pekan lalu dan kemungkinan akan diperberat karena sisi keuangan Korea Utara seperti aset-aset Kim Jong-un dan koleganya belum disentuh oleh PBB, karena pada waktu sanksi sebelumnya, sanksi tentang transaksi keuangan tidak disetujui Rusia dan China yaitu untuk memblokir rekening Presiden Kim, sehingga dapat dipastikan seperti biasanya tiap akhir pekan nanti adalah hari-hari perlombaan senjata.
Hari-hari penantian reformasi pajak AS segera mendekat dan sepertinya mendapatkan dukungan agar segera selesai bulan ini dan jangan sampai diundur bulan depan. Namun keinginan Trump agar pajak penghasilan dibawah 20% akan sulit terlaksana karena menurut parlemen AS bahwa pajak tersebut yang layak adalah di angka 22%. Setidaknya pekan ini dapat mengetahui reformasi pajak itu.
Selain masalah reformasi pajak, dari AS juga ada data indeks properti AS, namun data tersebut tidak akan terlalu dirisaukan. Inflasi Eropa mungkin bisa menggerakkan pasar awal pekan ini, namun itu tidak banyak karena investor emas dan pasar uang dunia menantikan Fed meeting.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Business Review