Pelemahan Harga Minyak Memiliki Fundamental Lemah

0
92

Pelemahan harga minyak baru-baru ini, telah memangkas 23% dari harga minyak mentah Brent sejak puncaknya yang tercapai di pertengahan Juni. Meski secara fundamental tidak dibenarkan oleh pasar, namun setidaknya ada sejumlah alasan yang menyoroti peluang naik harga minyak.

Pertama adalah impor dari China tampaknya akan meningkat.  Permintaan minyak akan didorong secara global dengan meningkatnya penggunaannya untuk menghasilkan listrik, yang mencerminkan kenaikan harga atau berkurangnya ketersediaan gas dan batu bara.

Impor dari China tampaknya akan meningkat. Hal ini juga dibenarkan oleh Caixin yang memperkirakan bahwa 65 juta orang di 33 kota di China sekarang berada dalam kondisi semi-lockdown, karena pemerintah berupaya untuk mengekang wabah virus. Meskipun demikian, terlihat ada peningkatan impor minyak mentah dari China dari tingkat yang sangat rendah. Sementara itu, meskipun pemulihan ekonomi China bergelombang, kami melihat pertumbuhan akan bangkit kembali dalam beberapa bulan mendatang.

Kedua, pasokan minyak global tampaknya akan berada di bawah tekanan di akhir tahun. Hal ini sebagian disebabkan oleh berakhirnya penjualan cadangan minyak strategis dari negara-negara OECD. Selain itu, keputusan Eropa untuk menghentikan impor hampir 3 juta barel per hari minyak Rusia hanya akan sepenuhnya berlaku mendekati titik batas pada bulan Desember (untuk minyak mentah) dan Februari (untuk produk olahan). Juga, upaya untuk membawa lebih banyak minyak Iran ke pasar global masih dalam keseimbangan.

Diyakini bahwa harga minyak mentah Brent di akhir tahun ini bisa di sekitar $125 per barel.