Pekerja Yunani mogok kerja memprotes peristiwa tabrakan kereta

0
60

Ribuan pekerja Yunani ikut serta dalam mogok kerja nasional pada Rabu untuk memprotes peristiwa tabrakan kereta di Yunani yang menewaskan 57 orang pada Februari lalu.

Puncak dari aksi tersebut bakal berlangsung dalam bentuk unjuk rasa di depan gedung parlemen Yunani di Athena.

Kecelakaan pada 28 Februari itu memicu kemarahan publik atas buruknya kondisi perkeretaapian Yunani.

Para pekerja yang mogok menyatakan bahwa pengabaian serta kurangnya investasi dan jumlah staf akibat krisis utang negara tersebut turut menjadi penyebab kecelakaan itu.

Pada Minggu (5/3), lebih dari 10 ribu pengunjuk rasa ikut serta dalam protes di Athena, selain di kota-kota lainnya di Yunani, sekaligus menerbangkan ratusan balon hitam sebagai tanda protes.

Para pekerja kereta api telah meneruskan mogok kerja 24 jam mereka sejak Kamis (2/3), sehingga melumpuhkan sistem perkeretaapian.

Mereka mengatakan tuntutan perbaikan protokol keselamatan telah diabaikan selama bertahun-tahun.

Mogok kerja pada Rabu, yang turut diikuti pekerja sektor publik, melumpuhkan layanan kereta bawah tanah, trem, dan bus.

Layanan penyeberangan laut juga berhenti karena pekerja perkapalan ikut mogok.

“Kami akan memaksakan layanan perkeretaapian yang aman supaya tidak ada lagi yang akan mengalami tabrakan tragis seperti yang terjadi di Tempi,” sebagaimana pernyataan serikat pekerja kereta api utama negara tersebut, merujuk pada lokasi peristiwa tabrakan kereta itu.

“Kami memiliki utang kewajiban terhadap orang-orang dan kolega kami yang menjadi korban dalam tabrakan tragis itu,” tambah pernyataan tersebut.

Sementara itu, serikat pekerja sektor publik ADEY juga menyerukan mogok kerja sepanjang hari dan memprotes peristiwa yang disamakan dengan “kejahatan pembunuhan” tersebut.

Organisasi guru dan siswa juga menyatakan kesediaan mereka ikut serta dalam unjuk rasa.

Yunani telah menjual perusahaan pengelola kereta apinya kepada perusahaan transportasi Italia Ferrovie dello Stato Italiane pada 2017 di bawah program dana talangan internasional untuk Yunani.

Pemerintah Yunani, yang masa jabatannya akan berakhir musim panas ini, menyebutkan kesalahan manusia sebagai penyebab kecelakaan tersebut, namun Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis mengakui bahwa pembiaran selama bertahun-tahun juga dapat menjadi faktor dari penyebab kecelakaan itu.