Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Irlandia Utara pekan depan untuk peringatan 25 tahun Perjanjian Jumat Agung.
AS menjadi penengah kesepakatan damai antara Irlandia Utara dan Pemerintah Inggris yang ditandatangani pada 1998 itu.
Hingga kini, AS masih menjadi suara berpengaruh dalam politik Irlandia Utara dan berupaya melindungi kesepakatan dari ketegangan akibat keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Sunak akan menyambut Biden pada Selasa (11/4) petang.
Baik Inggris maupun Irlandia Utara akan sangat memperhatikan lawatan Biden yang berlangsung di tengah meningkatnya ketidakpastian politik di Irlandia Utara.
Sunak akan menggelar acara makan malam pada Rabu (12/4) untuk memperingati perjanjian itu, kata kantor Sunak dalam pernyataan mengenai rencana lawatan Biden.
Biden, yang kerap membanggakan asal-usul Irlandianya, juga akan mengunjungi Republik Irlandia.
Biden akan melawat ke Dublin dan dua rumah nenek moyangnya.
Ditandatangani pada 10 April 1998, Perjanjian Jumat Agung mengakhiri konflik berdarah sektarian yang mengguncang Irlandia Utara sejak akhir 1960-an.
Peringatan perjanjian itu dibayangi boikot oleh partai pro-Inggris terbesar di Irlandia terkait pembagian kekuasaan dengan pemerintah pusat sesuai Perjanjian Jumat Agung.
Partai Persatuan Demokratik (Democratic Unionist Party) berang dengan aturan dagang pasca-Brexit yang memberi perlakuan berbeda untuk provinsi tersebut dengan bagian Inggris lainnya.
Pemboikotan sudah berlangsung selama satu tahun.
Pada Maret, badan intelijen Inggris M15 meningkatkan level ancaman di Irlandia Utara dari terorisme domestik menjadi “berat” yang artinya serangan dianggap sangat mungkin terjadi.
Namun, langkah M15 meningkatkan level ancaman teroris itu dianggap tidak berhubungan dengan perayaan perjanjian itu.
Saat pembicaraan Brexit, Biden beberapa kali berseberangan dengan Pemerintah Inggris.
Namun Biden sudah menyatakan dukungannya terhadap kesepakatan antara Inggris dan Uni Eropa yang baru disetujui untuk mengatasi sejumlah ketegangan akibat perjanjian Brexit yang awal.
Perjanjian itu sejauh ini gagal mengatasi masalah pembagian kekuasaan di Irlandia Utara.
Namun, Sunak akan mencari cara untuk meningkatkan dukungannya terhadap provinsi itu dengan mengumumkan pertemuan puncak untuk menarik investasi internasional yang akan diadakan akhir tahun ini.