Perekonomian Jerman sedikit mencatat pertumbuhan dan melampaui diperkirakan pada kuartal ketiga, menurut data revisi yang diterbitkan Jumat. Sementara itu, data kepercayaan konsumen Jerman juga mencatat perbaikan.
Laporan Kantor Statistik Federal, Destatis, menunjukkan produk domestik bruto Jerman tumbuh 0,4%, dari 0.3% yang dilaporkan dalam laporan pertama. Angka revisi mengubah PDB Jerman naik 1,2% dari tahun sebelumnya, 1,1% pada laporan awal.
Meski demikian, angka tersebut masih menunjukkan pelambatan tajam dari 1,7% di kuartal kedua, ketika ekonomi memiliki momentum dari pembukaan kembali pasca-pandemi. Analis mengungkapkan ekonomi terbesar Eropa itu masih berpotensi tergelincir menuju resesi pada tahun depan, karena efek lambat dari guncangan harga energi tahun ini menghantam bisnis dan konsumen.
Pertumbuhan ekonomi Jerman pada dasarnya didorong oleh rilis permintaan untuk perjalanan yang tertunda di musim panas bebas Covid pertama sejak 2019. Konsumsi pribadi naik 1,0% dari kuartal kedua. Selain itu, pelonggaran membaiknya rantai pasokan memungkinkan investasi peralatan naik 2,7%. Sebaliknya, sektor konstruksi menjadi penghambat pada output, dan pertumbuhan ekspor sebesar 2,0% tidak sebanding dengan kenaikan impor yang lebih besar, terutama karena lonjakan harga minyak dan gas.
Secara terpisah, riset pasar GfK mengatakan kepercayaan konsumen Jerman membukukan kenaikan kedua berturut-turut untuk Desember, tetapi kenaikan indeks iklim konsumennya lebih kecil dari yang diharapkan dan tetap mendekati level terendah sepanjang masa di 40,2. Sementara ekspektasi konsumen terhadap ekonomi masih suram.
GfK mengungkapkan penurunan tajam pada kepercayaan konsumen tampaknya mencapai titik terendah karena langkah-langkah pemerintah Jerman untuk membatasi harga energi melalui musim dingin mendatang mulai terbentuk.