PDB Jepang Melejit Didukung Permintaan Domestik

0
78

JAVAFX – Perekomian Jepang terpantau masih bergerak lumayan cepat menurut data yang telah dirilis pada kuartal ketiga karena permintaan domestic dan pengeluaran bisnis yang mendapat hantaman cukup keras dari ketegangan politik antara Amerika Serikat – China.

Data yang dirilis dari Kantor Kabinet Jepang menunjukkan bahwa Produk domestik bruto naik 1,8% secara tahunan pada bulan Juli-September, lebih kuat dari pembacaan awal pertumbuhan tahunan 0,2%.

Pertumbuhan yang lebih kuat menandai kuartal keempat berturut-turut ekspansi dan juga mengalahkan perkiraan median ekonom untuk kenaikan 0,7%. Sebagian besar didorong oleh peningkatan belanja modal dan konsumsi swasta.

Namun, para analis mengatakan kekuatan kuartal ketiga, yang merupakan pertumbuhan terlemah yang terlihat tahun ini, menutupi beberapa kerapuhan yang dapat menyebabkan kinerja yang jauh lebih lemah ke depan.

“Sementara ekonomi Jepang berkembang lebih cepat jelang kenaikan pajak penjualan pada Oktober dari perkiraan semula, output ditetapkan menyusut pada 2020, alasan utama untuk revisi ke atas adalah bahwa investasi non-perumahan melonjak sebesar 1,8% pada kuartal bukannya estimasi awal 0,9%” kata Marcel Thieliant, ekonom senior Jepang di Capital Economics,” tulisnya dalam sebuah catatan.

“Berbeda dengan itu, pengeluaran oleh produsen tidak begitu kuat.”

Lonjakan belanja modal melampaui perkiraan median untuk kenaikan 1,7%.

Pertumbuhan PDB tahunan diterjemahkan ke dalam ekspansi kuartal-ke-kuartal sebesar 0,4% dari April-Juni, dibandingkan dengan kenaikan 0,5% yang lebih kuat pada kuartal kedua dan pembacaan awal kenaikan 0,1%.

“Ekonomi kemungkinan tidak akan bisa menghindari kontraksi pada kuartal keempat.”

Kabinet Jepang menyetujui paket fiskal sebesar $122 miliar minggu lalu untuk mendukung pertumbuhan yang terhenti di tengah risiko prospek dan ketika para pembuat kebijakan berupaya mempertahankan kegiatan ekonomi di luar Olimpiade Tokyo 2020.

Ekspor dikurangi impor mengurangi 0,2 poin persentase dari pertumbuhan PDB yang direvisi, sementara permintaan domestik bertambah 0,6 poin persentase.