PBB sebut Amerika Latin catat pertumbuhan ekonomi rendah di 2022

0
58

Komisi Ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Amerika Latin dan Karibia (ECLAC) mencatat kedua kawasan tersebut kembali ke pertumbuhan ekonomi yang lambat sebelum pandemi di tengah pembatasan ekonomi makro eksternal dan domestik ketat.

ECLAC mencatat potensi ekspansi di Amerika Latin dan Karibia rata-rata 2,7 persen di 2022, demikian laporan ECLAC yang berbasis di Santiago, Selasa (23/8).

Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di kawasan Amerika Selatan diprediksi tercatat 2,6 persen di 2022, setelah meningkat 6,9 persen di 2021, menurut laporan tahunan Survei Ekonomi Amerika Latin dan Karibia 2022.

Sementara itu, Amerika Tengah dan Meksiko diperkirakan mengalami pertumbuhan 2,5 persen di 2022, setelah tumbuh 5,7 persen di 2021.

Kemudian, Karibia diprediksi mencatat pertumbuhan 4,7 persen dan menjadi satu-satunya subkawasan dengan pertumbuhan ekonomi melebihi tahun lalu.

ECLAC menyerukan koordinasi kebijakan ekonomi makro yang dapat menciptakan dinamika pertumbuhan, meningkatkan investasi publik dan swasta, serta berkontribusi untuk mengurangi kesenjangan dan kemiskinan.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Eksekutif ECLAC Mario Cimoli mengatakan situasi di Amerika Latin dan Karibia bukan hanya berakibat dari faktor-faktor yang timbul belakangan ini, melainkan hasil akumulasi dari serangkaian krisis sejak 2008.

Laporan tersebut juga menyoroti dampak global dari krisis di Eropa Timur yang telah mengurangi ketersediaan pangan dan menaikkan harga energi serta harga-harga komoditas.

Akibat tekanan inflasi, sejumlah bank sentral memutuskan untuk menaikkan suku bunga dan mengurangi langkah-langkah stimulus, sementara perlambatan pada aktivitas ekonomi telah membatasi pemulihan pasar tenaga kerja, terutama bagi kaum perempuan.