Sekitar 40 negara donatur, Rabu (6/12), mengumumkan kontribusi sebesar lebih dari 419 juta dolar AS untuk dana tanggap darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2024, kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).
Dana yang terkumpul pada acara ikrar tingkat tinggi untuk Dana Tanggap Darurat Pusat (CERF) itu sedikit lebih tinggi dari 409 juta dolar AS yang dijanjikan pada acara tahun lalu.
Pendanaan tambahan diperkirakan akan tersedia pada tahun 2024, dengan beberapa negara donatur yang mengumumkan bahwa mereka akan memberikan bantuan, kata OCHA.
“CERF membuat perbedaan dan saya secara pribadi telah melihat perbedaan itu.
Saya mendorong negara-negara donatur untuk terus melangkah maju demi dana yang sangat penting ini.
CERF memberikan dukungan dan harapan ketika masyarakat paling membutuhkannya,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres dalam acara tersebut.
Pada tahun 2023, CERF telah mengalokasikan dana sebesar lebih dari 640 juta dolar AS di kurang lebih 40 negara dan wilayah.
Alokasi tersebut meliputi dana untuk memulai operasi kemanusiaan yang mendesak di Gaza dan Sudan, serta untuk merespons dengan cepat bencana gempa bumi dahsyat di Turki dan Suriah.
“Tahun ini, sekali lagi, CERF telah membuktikan bahwa dana itu benar-benar merupakan dana untuk semua, oleh semua.
CERF harus terus memainkan peran yang sangat penting ini, jika didanai secara penuh,” kata Undersecretary-General untuk Urusan Kemanusiaan PBB Martin Griffiths pada acara tersebut.
Sejak CERF didirikan pada tahun 2006, kebutuhan pendanaan global melalui permohonan kemanusiaan telah meningkat 10 kali lipat; dari 5,2 miliar dolar AS menjadi hampir 57 miliar dolar AS pada tahun 2023.
Hingga saat ini, dana yang memiliki target pendanaan tahunan sebesar 1 miliar dolar AS itu telah membantu ratusan juta orang dengan hampir 9 miliar dolar AS di lebih dari 110 negara dan wilayah, demikian menurut OCHA.